Berdayakan KWT Desa Lengking, Mahasiswa KKN Undip Penyuluhan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga dan Limbah Peternakan

Mahasiswa KKN Undip saat memberi penyuluhan pengelolan limbah rumah tangga dan limbah peternakan pada KWT Desa Lengking, Kecamatan Bulu. (Foto: Istimewa)

Sukoharjonews.com (Bulu) – Masalah limbah menjadi salah satu fokus mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro (Undip) pada program multidisiplin di Desa Lengking, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo. Terkait limbah tersebut, mahasiswa juga menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Lengking.

Mahasiswa ini tergabung dalam KKN Tim II Undip dengan anggota kelompok Advira Yunita S Yunan (Prodi Akuakultur), Agil Anita Sari (Prodi Agribisnis), dan Tirta Dwi Tamanningrum (Prodi Peternakan).

“Dari kondisi yang ada di Desa Lengking, limbah plastik, limbah dapur, dan limbah peternakan belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat,” ujar salah satu mahasiswa Tirta Dwi dalam rilis yang diterima Sukoharjonews.com, Sabtu (12/8/2023).

Untuk itu, lanjutnya, mahasiswa mengajak KWT Desa Lengking untuk mengolah limbah yang ada menjadi produk yang bermanfaat bagi budidaya pertanian. Bertepatan dengan forum rutin KWT di Dukuh Karangpoh, mahasiswa KKN mensosialisasikan bahaya limbah rumah tangga dan limbah peternakan kepada anggota KWT.

“Kami memberikan sosialisasi dan juga demonstrasi percontohan budi daya ikan dalam ember (budikdamber) sebagai pemanfaatan limbah botol plastik dan penciptaan ketahanan pangan rumah tangga. Juga demonstrasi pembuatan pupuk kompos organik sebagai pemanfaatan limbah peternakan, serta pembuatan pestisida nabati dari kulit bawang merah sebagai bentuk pemanfaatan limbah dapur,” paparnya.

Mahasiswa lain Agil Anita Sari menambahkan, salah satu poin dalam penyuluhan tersebut adalah penggunaan pupuk organik sebagai alternatif yang ramah lingkungan dalam meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen.

“Mahasiswa menjelaskan proses pembuatan dan manfaat dari pupuk organik, serta cara pengaplikasiannya pada berbagai jenis tanaman. Materi ini sangat diminati oleh para ibu-ibu petani, yang mulai menyadari pentingnya peralihan dari penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik,” ujarnya.

Diharapkan, kegiatan penyuluhan tidak hanya memberikan manfaat praktis, tetapi juga berpotensi meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pertanian berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Mahasiswa juga berharap desa-desa di wilayah sekitar dapat lebih mandiri dalam aspek pangan dan memiliki pengetahuan yang lebih luas dalam mengelola sumber daya alam dengan bijak.

Sementara itu, Ketua KWT Desa Lengking, Winarsih, mengaku senang dan menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, limbah rumah tangga dan peternakan belum dimanfaatkan oleh anggota KWT dan masih bergantung pada produk kimia.

“Adanya penyuluhan dan pelatihan yang diselenggarakan mahasiswa KKN Undip ini sangat bermanfaat karena menambah pengetahuan bagi anggota KWT,” ujarnya. (nano)

Nano Sumarno:
Tinggalkan Komentar