Sukoharjonews.com (Semarang) – Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menggelar bimbingan teknis (bimtek) bagi mahasiswa magang “Kelas Jurnalistik dan Kelas Penyuntingan” di ruang Ranggawarsita Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, 2—3 Februari 2022. Kegiatan tersebut dihadiri 23 mahasiswa magang yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, yakni Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), dan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).
Dalam rilis yang diterima Sukoharjonews.com, Jumat (4/2/2022), bimtek tersebut menghadirkan narasuber Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Harimansyah, dan peneliti di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Agus Sudono.
Ganjar mengatakan, dalam berkomunikasi penutur menggunakan bahasa sesuai dengan konteks, antara lain, di mana dia berbicara, kepada siapa, kapan waktunya, bagaimana suasananya, formal atau tidak. Dengan begitu, si penutur itu sudah menggunakan bahasa Indonesia secara baik.
“Namun, dalam berkomunikasi penutur juga sekaligus harus memperhatikan kaidah bahasa. Dengan mengikuti kaidah itu, si penutur sudah bisa berbahasa secara benar,” kata Ganjar.
Sementara itu, Agus Sudono menyatakan, untuk bisa menyunting dengan baik, penyunting atau editor harus membekali diri dengan pengetahuan kebahasaan secara baik. Tugas utama penyunting adalah menyiapkan atau mengolah naskah hingga siap terbit.
“Dalam mengolah naskah, penyunting dapat mengganti, menambah, atau mengurangi kata serta menata struktur kalimat agar informasinya mudah dipahami. Akan tetapi, penyunting tidak dibenarkan mengubah substansi materi,” ujar Agus yang juga editor di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah tersebut.
Dalam bimtek itu mahasiswa magang juga diajak praktik secara langsung membuat berita dan menyunting naskah berita. Gita Kristia Salsabilla, salah satu mahasiswa magang dari Undip, menyampaikan kesan bahwa kegiatan bimbingan teknis itu sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk dipraktikkan dalam dunia tulis-menulis.
“Kegiatan jurnalistik seperti ini sangat kami butuhkan karena sejalan dengan program studi kami. Wawasan kami menjadi lebih terbuka dengan mengikuti kegiatan ini,” ungkapnya. (erlano putra)
Facebook Comments