
Sukoharjonews.com (Jakarta) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-79 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta. Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan pesan untuk presiden terpilih, Prabowo Subianto.
“Kepada presiden terpilih, Jenderal Purn Prabowo Subianto, tahun depan bapak yang Insyaallah akan menyampaikan pidato kenegaraan. Nanti pada 20 Oktober 2024, izinkan saya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada Bapak Prabowo Subianto. Izinkan juga saya menyerahkan semua harapan dan cita-cita masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke kepada bapak,” ujar Jokowi.
Jokowi juga berdoa semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan kemudhaan bagi bangsa indonesia dalam kepimpinan Prabowo Subianto, pemerintahan yang akan datang.
Selain itu, dalam pidatonya Jokowi, menyampaikan, selama 10 tahun ini sudah membangun pondasi dan peradaban baru dengan pembangunan yang Indonesia sentris. Membangun dari pinggiran, membangun dari desa, menbangun dari daerah terluar sehingga sampai saat ini telah membangun 366 ribu jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 km jalan tol baru, 6.000 km jalan nasional, 50 bandara dan pelabuhan baru serta 43 bendungan baru, 1,1 juta hektar jaringan irigasi baru.
Berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24% menjadi 14% di 2023 sehingga bisa meningkatkan daya saing dari peringkat 44 menjadi 27 di tahun 2024. Mampu memperkuat pesatuan karena akses yang lebih merata dan berkeadilan.
Menurut Jokowi, ketangguhan sebagai sebuah bangsa sudah terbukti dalam daya tahan terhadap Pandemi Covid, perubahan iklim dan perubahan geopolitik yang semakin memanas. Indoneaia menjadi salah satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat dan tumbuh. Pertumbuhan ekonomiIndonesia terjaga di kisaran 5%.
Bahkan, Indonesia timur seperti Malulu dan Papua mampu tumbuh diatas 6%. Maluku Utara tumbuh diatas 20%. Inflasi juga terkendalai dikisaran 2-3% saat negara lain mengalami kenaikan luar biasa bahkan ada yang lebih dari 200%.
Angka kemiskinan ekstrem dari sebelumnya 6,1% turun menjadi 0,8% di tahun 2024. Angka stunting juga mampu dikurangi dari 37% menjadi 21,5% di 2003. Tingkat pengangguran ditekan dari 5,37% menjadi 4,8% di 2004.
Upaya perlindungan masyarakat ekonomi bawah juga telah memberi manfaat luas bagi masyarakat. Sebesar Rp361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN mulai usia dini hingga lansia di seluruh Indonesia.
Kemudian, Rp113 triliun anggaran KIP selama 10 tahun digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta pelajar mulai SD sampai SMA, Rp225 triliun program PKH selama 10 tahun untuk meningkakan ekomomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu. Rp60,3 triliun anggaran prakerja selama 5 tahun untuk menambahkan keahliah 18,8 juta pekerja di Indonesia.
“Pembangunan yang dicita-citakan bersama, pembangunan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan yang memberikan dampak bagi masyarakat luas dan pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama-sama,” ujar Jokowi yang mengenakan busana tradisional Betawi. (nano)
Facebook Comments