Bawaslu Bersama Media Samakan Persepsi Dalam Pengawasan Pemilu

Komisioner KPID Jateng Dini Inayati saat menyampaikan materi dalam rapat kerja teknis pengawasan bersama media dalam pemilu yang digelar Bawaslu di Fave Hotel, Sabtu (6/4).

Sukoharjonews.com (Grogol) – Bawaslu Sukoharjo menggelar acara rapat kerja teknis pengawasan bersama media dalam pemilu. Acara digelar di Fave Hotel Solo Baru, Grogol, Sabtu (6/4). Acara tersebut digelar dalam rangka menyamakan persepsi antara Bawaslu dengan media dalam pengawasan bersama terkait pemilu.


Ketua Bawaslu Sukoharjo Bambang Muryanto saat membuka acara mengatakan, pada prinsipnua pemilu jangan sampai terkesan menakutkan. Dibutuhkan peran serta media agar pemberitaan justru membuat atau mengesankan kalau pemilu itu menakutkan, tapi bagaimana pemberitaan pemilu bisa menggembirakan.

“Pemilu bukan hanya soal menang kalah tapi bagaimana pelaksanaan pemilu itu sendiri bisa berjalan menyenangkan bagi masyarakat,”ujarnya.

Menurutnya, pemberitaan yang dimunculkan diharapkan bisa mendukung suasana yang kondusif. Untuk itu perlu kerja bersama agar berita yang keluar merupakan berita yang tidak menakutkan. Disisi lain tidak menutup mata soal pemberitaan pelanggaran yang terjadi dalam tahapan pemilu.

Sedangkan salah satu narasumber Komisioner KPID Jateng Dini Inayati menyampaikan, pemberitaan tentang pemilu paling menarik dibahas, termasuk soal iklan kampanye. Saat bicara iklan kampanye memang tidak banyak masalah karena iklan di media bisa dikatakan minim. Peserta Pemilu lebih banyak menggunakan media sosial.

“Kampanye di medsos lebih cepat dan murah karena tidak bayar,” tegasnya.

Dini mengaku KPID Jateng sering menyampaikan ke lembaga penyiaran agar tarif iklan politik lebih murah dibandingkan tarif iklan niaga. Tapi, meski sudah murah tetap saja tidak banyak yang beriklan di media penyiaran. Hal itu salah satunya karena menganggap iklan di medsos lebih efektif.

Yang perlu jadi perhatian juga selama masa tenang karena tidak diperbolehkan pemberitaan terkait citra diri dan hasil survei meski saat ini tengah digugat ke Mahkamah Konstitusi dan belum ada keputusan.

Selama ini, ujar Dini, KPID Jateng sudah mengeluarkan beberapa teguran pada sejumlah lembaga penyiaran terkait pemberitaan. Rata-rata pemberitaannya tidak proporsional atau kurang berimbang saat memberitakan peserta pemilu khususnya Pilpres. (erlano putra)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar