Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Polres Sukoharjo menggelar apel pasukan pengamanan Pilkades di halaman Mapolres, Senin (10/12). Apel pasukan dipimpin langsung Kapolres AKBP Iwan Saktiadi. Dalam kesempatan itu, Kapolres menegaskan akan menindak semua pihak yang mengganggu jalannya Pilkades. Termasuk kemungkinan munculnya bandar judi yang sering muncul saay pelaksanaan Pilkades karena berpotensi mengganggu.
“Saya sudah berkeliling di 10 kecamatan dan sudah saya sampaikan. Saya tidak akan mentolerir terhadap seluruh potensi gangguan yang menganggu kelancaran Pilkades. Termasuk isu mengenai adanya bandar judi sudah saya sampaikan silahkan laporkan pada kami,” tandas Kapolres usai apel.
Menurutnya, dalam Pilkades besok, Polres selain ada tim terbuka juga ada tim tertutup yang akan terus melakukan pantauan di lokasi-lokasi. Baik yang bersifat ancaman langsung atau tidak langsung. Termasuk diantaranya adalah keberadaan informasi bandar judi yang acapkali muncul juga menjadi target untuk diamankan Polres.
Lebih lanjut menurut Kapolres, pengamanan akan dilakukan di 125 desa yang menggelar Pilkades secara serentak. Untuk pengamanan tersebut, Polres menerjunkan 680 personel. Selain itu, juga bantuan pengamanan dari Brimob yang menyiagakan 60 personel, dan Kodim 0726 120 personel. Selain itu, juga Linmas yang merata di seluruh desa sekitar 1.200 personel akan membantu petugas polisi melakukan pengamanan Pilkades.
Terkait Pilkades ini, ujar Kapolres, banyak hal yang menjadi perhatian Polres dan berpotensi mengganggu kemananan. Antara lain masa kampanye yang dilewati dan berjalan lancar. Juga kemungkinan munculnya politik uang, black campaign, kampanye negatif juga sudah diantisipasi dan tinggal langkah terakhir, yakni pemungutan suara pada 11 Desember, besok.
“Artinya pengamanan kegiatan sendiri dilakukan di semua TPS. Potensi kerawanan tetap ada. Sebagai contoh ada yang mengganggu pelaksanaan pemilihan secara langsung di TPS atau di sekitar TPS. Potensi lainnya adalah kelengkapan kelengkapan pendukung seperti logistik. Dan sudah dicek hari Sabtu seluruh logistik lengkap di tingkat kecamatan sebelum didistribusikan ke desa masing-masing,” paparnya.
Kapolres menambahkan, satu polisi menghandle dua TPS karena jarak antar desa hanya sekitar 10 menit. Sedangkan untuk TPS, petugas Linmas yang akan standby. Kapolres mengaku potensi gangguan yang bisa muncul lebih besar dibandingkan Pilkada maupun pemilu 2019 nanti. Pasalnya, secara psikologis antara calon kades dan masyarakat sudah saling kenal. Hubungan kekerabatan dan saling kenal justru akan menambah kerawanan.
Dengan Pilkades akan berujung pada pengkotak-kotakan masyarakat karena berbeda pilihan. Untuk itu, upaya preventif sudah dilakukan jauh hari sebelum pelaksanaan Pilkades. Kapolres juga berpesan pada petugas harus bersikap netral dan profesional. Tidak berpihak pada kepentingan apapun dan calon siapapun. (erlano putra)
Facebook Comments