Sukoharjonews.com – Penggunaan layar yang berlebihan pada anak-anak semakin menjadi perhatian global, terutama terkait dampaknya pada kesehatan mental, pola tidur, dan interaksi sosial. Data terbaru dari WHO menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan media sosial bermasalah di kalangan remaja, dari 7% pada 2018 menjadi 11% pada 2022.
Dikutip dari Journal Sleep Health, Jumat (22/11/2024), masalah ini terutama dialami oleh remaja perempuan, yang melaporkan kesulitan mengontrol penggunaan media sosial mereka dan mengalami konsekuensi negatif.
Panel ahli internasional di bidang kesehatan tidur juga menemukan bahwa penggunaan layar sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur anak-anak dan remaja.
Konten yang dikonsumsi dan durasi waktu di depan layar memengaruhi kualitas tidur, yang berperan penting dalam stabilitas emosi dan kinerja akademik. Para ahli merekomendasikan untuk membatasi penggunaan perangkat digital menjelang tidur serta menciptakan rutinitas tidur yang sehat tanpa keterlibatan teknologi.
Selain itu, penelitian juga menyoroti pentingnya peran orang tua dalam membentuk kebiasaan penggunaan layar yang sehat pada anak. Orang tua yang menunjukkan penggunaan perangkat secara bijaksana dapat menjadi teladan positif bagi anak-anak mereka, sekaligus membantu membangun kebiasaan yang baik.
Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi keluarga untuk menerapkan strategi seperti menetapkan batas waktu penggunaan layar, memilih konten yang ramah anak, dan mendorong aktivitas fisik serta interaksi langsung. Langkah-langkah ini dapat membantu meminimalkan dampak negatif layar pada perkembangan anak-anak di era digital. (mg-02/nano)
Tinggalkan Komentar