Sukoharjonews.com – Endometriosis mempengaruhi sekitar (190 juta) wanita dan anak perempuan usia reproduksi di seluruh dunia. Saat ini belum ada obat yang diketahui untuk endometriosis dan pengobatan biasanya ditujukan untuk mengendalikan gejala. Akses terhadap diagnosis dini dan pengobatan endometriosis yang efektif penting, tetapi terbatas di banyak kondisi, termasuk di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Endometriosis dikutip dari World Health Organization, Senin (04/10/2024) merupakan kondisi kronis di mana jaringan mirip lapisan rahim tumbuh di luar rahim, mempengaruhi sekitar 10% wanita dan anak perempuan usia reproduksi di seluruh dunia. Penyakit ini sering menyebabkan nyeri hebat yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
Kondisi ini menyebabkan reaksi peradangan kronis yang dapat mengakibatkan terbentuknya jaringan parut (perlengketan, fibrosis) di dalam panggul dan bagian tubuh lainnya. Beberapa jenis lesi telah dijelaskan:
• endometriosis superfisial yang ditemukan terutama pada peritoneum panggul
• endometriosis ovarium kistik (endometrioma) yang ditemukan di ovarium
• endometriosis dalam ditemukan di septum rekto-vagina, kandung kemih, dan usus
• dalam kasus yang jarang terjadi, endometriosis juga ditemukan di luar panggul.
Gejala:
Gejala umum endometriosis meliputi nyeri panggul, terutama selama menstruasi, nyeri saat berhubungan seksual, nyeri saat buang air kecil atau besar, pendarahan hebat selama menstruasi, kesulitan hamil, serta kembung, mual, kelelahan, dan depresi atau kecemasan.
Penyebab:
Penyebab endometriosis belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa teori mencakup:
• Menstruasi retrograde: Darah menstruasi mengalir kembali ke rongga panggul.
• Metaplasia seluler: Perubahan sel-sel di luar rahim menjadi sel mirip endometrium.
• Sel punca: Sel-sel ini dapat berkembang menjadi jaringan endometrium di tempat lain.
Dampak:
Endometriosis memiliki implikasi sosial, kesehatan masyarakat, dan ekonomi yang signifikan. Penyakit Endometriosis ini juga dapat mengurangi kualitas hidup, menyebabkan rasa sakit yang parah, kelelahan, dan masalah mental. Hal ini juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan hubungan seksual.
Pencegahan dan Diagnosa:
Saat ini, belum ada cara untuk mencegah endometriosis tapi peningkatan kewaspadaan di ikuti Diagnosa sering kali dilakukan melalui riwayat gejala dan pencitraan, seperti ultrasonografi atau MRI, diikuti dengan konfirmasi histologis setelah laparoskopi dapat memperlambat atau menghentikan perkembangan alami penyakit ini.
Perawatan:
Tidak ada perawatan yang menyembuhkan endometriosis. Perawatan umumnya fokus pada pengelolaan gejala dan bisa mencakup:
• Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan analgesik (obat penghilang rasa sakit) seperti ibuprofen dan naproxen sering digunakan untuk mengobati nyeri.
• Obat-obatan hormonal seperti analog GnRH dan metode kontrasepsi (pengendalian kelahiran) juga dapat membantu mengendalikan rasa sakit (pil, alat kontrasepsi, injeksi).
• Pembedahan untuk mengangkat lesi atau jaringan parut.
Tantangan:
Di banyak negara, banyak orang dan penyedia layanan kesehatan tidak menyadari bahwa nyeri panggul yang parah bukanlah hal yang normal, menyebabkan normalisasi dan stigmatisasi gejala, serta keterlambatan diagnosis endometriosis. Akibatnya, pasien yang membutuhkan perawatan simtomatik sering kali tidak mendapatkan akses yang memadai, termasuk obat penghilang rasa sakit dan kontrasepsi.
Keterbatasan kapasitas sistem kesehatan di negara berpenghasilan rendah dan menengah juga menghambat akses ke perawatan dan tim multidisiplin yang diperlukan. Selain itu, alat untuk skrining dan pemahaman tentang penyakit ini masih kurang, dengan kebutuhan akan metode diagnostik non-invasif yang lebih baik. Mengatasi masalah ini adalah fokus utama dalam penanganan endometriosis saat ini.
Tanggapan WHO:
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan kebijakan terkait endometriosis, mendukung penelitian dan kolaborasi untuk diagnosis dan perawatan yang lebih baik, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah. (mg-01/nano)
Facebook Comments