Sukoharjonews.com – Perokok aktif tidak hanya berisiko bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya, terutama anak-anak. Anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua perokok aktif menghadapi risiko kesehatan jangka panjang yang signifikan, termasuk masalah pernapasan, gangguan perkembangan, dan bahkan peningkatan risiko penyakit jantung di kemudian hari.
Dampak Terhadap Kesehatan Fisik Anak
Dikutip dari dari Journal of Pediatrics, Kamis (14/11/2024), mengungkapkan bahwa aparan asap rokok, baik langsung maupun tidak langsung (second-hand smoke), dapat mengganggu fungsi paru-paru anak-anak. Anak-anak yang terpapar asap rokok di rumah cenderung memiliki fungsi paru-paru yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang tinggal di lingkungan bebas asap rokok. Ini menyebabkan mereka lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan, seperti bronkitis dan pneumonia.
Menurut Dr. Maria Jenkins, salah satu peneliti utama dalam studi ini, “Paparan asap rokok pada anak-anak tidak hanya meningkatkan risiko penyakit pernapasan jangka pendek, tetapi juga dapat menyebabkan gangguan perkembangan paru-paru yang akan terus mempengaruhi mereka sepanjang hidup.” Penurunan fungsi paru-paru ini juga meningkatkan risiko mereka untuk mengembangkan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) saat dewasa.
Gangguan Perkembangan dan Masalah Kognitif
Selain dampak pada kesehatan fisik, studi juga menyoroti dampak serius terhadap perkembangan otak anak. Anak-anak yang tinggal dengan orang tua perokok lebih berisiko mengalami gangguan perilaku, kecemasan, dan kesulitan belajar. Paparan nikotin dan bahan kimia berbahaya dalam asap rokok diketahui dapat memengaruhi perkembangan neurologis anak, yang dapat mengarah pada kesulitan dalam konsentrasi dan pembelajaran di sekolah.”Paparan jangka panjang terhadap zat-zat beracun dalam asap rokok memengaruhi sistem saraf pusat anak-anak, berpotensi menyebabkan penurunan kognitif dan gangguan perilaku,” kata Dr. Jenkins.
Risiko Kesehatan Jangka Panjang
Lebih dari sekadar dampak langsung pada kesehatan, anak-anak yang terpapar asap rokok secara teratur juga menghadapi risiko penyakit jangka panjang. Mereka berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan berbagai jenis kanker, terutama kanker paru-paru, serta penyakit jantung. Risiko ini tetap ada meskipun mereka tidak merokok sendiri di kemudian hari, karena paparan awal terhadap asap rokok dapat meningkatkan kerentanannya terhadap penyakit-penyakit tersebut.
Upaya untuk Mengurangi Risiko
Pemerintah dan organisasi kesehatan dunia terus mengkampanyekan pentingnya menciptakan lingkungan bebas rokok, terutama bagi keluarga yang memiliki anak-anak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa penghentian merokok di rumah adalah langkah penting dalam melindungi kesehatan anak-anak.(mg-01/nano)
Tinggalkan Komentar