Sukoharjonews.com – Seorang muslim mesti berusaha untuk bertindak sesuai yang ditunjukkan oleh Islam dengan segala ajarannya terkait etika. Salah satu hal yang bisa mendukung upaya itu ialah memiliki self-awareness (kesadaran diri).
Menurut studi, orang-orang yang memiliki self-awareness lebih jarang berbohong, curang, atau mencuri. Self-awareness berkaitan dengan kepercayaan diri dan pengendalian diri yang lebih baik. Tulisan ini mencoba mengulas kaitan self-awareness dengan beberapa ayat dalam Al-Qur’an.
Dikutip dari Bincang Muslimah, pada Kamis (3/10/2024), self awareness tidak hanya penting untuk diri sendiri, tetapi juga berdampak besar pada hubungan dengan orang lain. Dengan memahami emosi, nilai, dan batasan diri, seseorang dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan membangun hubungan yang lebih sehat.
Self-Awareness Dalam al-Quran
Self-awareness dalam al-Quran berkaitan erat dengan konsep kesadaran diri terhadap keberadaan Allah, tujuan hidup, serta tanggung jawab pribadi. Ada beberapa ayat yang menyinggung pentingnya mengenal diri sendiri, memahami posisi manusia di hadapan Tuhan, dan bertindak sesuai dengan kesadaran tersebut.
Berikut beberapa konsep penting terkait self-awareness dalam al-Quran:
Kesadaran Akan Kelemahan dan Keterbatasan Diri
Manusia dalam al-Quran sering diingatkan bahwa ia adalah makhluk yang lemah dan terbatas, sehingga harus senantiasa menyadari ketergantungannya kepada Allah. Kesadaran ini akan mendorong manusia untuk rendah hati dan berserah diri kepada Tuhan.
وَخُلِقَ الْاِنْسَانُ ضَعِيْفًا
“Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah.” (QS. An-Nisa: 28)
Kesadaran akan kelemahan diri ini penting agar manusia tidak sombong dan selalu mengingat kebutuhannya akan bimbingan dan pertolongan Allah.
Kesadaran Akan Tujuan Hidup
Self-awareness dalam al-Quran juga melibatkan pemahaman akan tujuan hidup, yakni untuk beribadah kepada Allah dan menjadi khalifah di bumi. Kesadaran ini memberi manusia panduan dalam menjalani hidupnya agar selalu berada di jalan yang diridhai oleh Allah.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).
Ayat ini menegaskan bahwa manusia harus menyadari tujuan penciptaannya, yaitu untuk beribadah kepada Allah dan melakukan kebaikan.
Dengan kesadaran spiritual ini, seseorang dapat merasa lebih tenang dan memiliki pegangan yang kuat dalam menghadapi cobaan hidup, karena menyadari bahwa setiap ujian adalah bagian dari perjalanan menuju kehidupan yang kekal di akhirat.
Muhasabah (Introspeksi Diri)
Self-awareness juga tercermin dalam konsep muhasabah, yaitu introspeksi atau evaluasi diri secara berkala. Al-Quran menyuruh manusia untuk senantiasa mengoreksi diri agar mereka dapat memperbaiki kesalahan dan meningkatkan kualitas spiritual.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)
Muhasabah adalah bentuk dari self-awareness yang sangat ditekankan dalam Islam agar manusia selalu mawas diri dan mempersiapkan dirinya untuk kehidupan setelah mati.
Dapat digarisbawahi bahwa self-awareness dalam perspektif al-Quran adalah kesadaran akan diri, kelemahan manusia, tujuan hidup, serta pentingnya evaluasi diri secara terus-menerus. Ini membantu seseorang menjadi lebih dekat dengan Allah, lebih bijaksana dalam bertindak, dan lebih bertanggung jawab atas pilihan hidupnya.(cita septa)
Tinggalkan Komentar