Sukoharjonews.com – Saat berpuasa seseorang dilarang untuk makan dan minum. Pun dilarang mengerjakan pelbagai hal yang membatlkan puasa. Puasa menahan rasa lapar dan dahaga. Berangkat dari itu, banyak orang yang memanfaat puasa sebagai ajang untuk menurunkan berat badan. Puasa Ramadhan dibarengi niat diet, menurut fiqih Islam, apakah puasanya sah?
Dikutip dari Bincang Syariah, pada Sabtu (15/3/2025) puasa Ramadhan dibarengi niat diet, tergolong dalam persoalan ibadah yang niatnya dibarengi dengan persoalan non ibadah. Persoalan ini masuk dalam pembahasan tasyrikun niat (niat ganda). Misalnya puasa—biasa kita mendapati masyarakat menggabungkan niat dua puasa—,puasa wajib dibarengi dengan puasa sunah. Misalnya menggabungkan puasa nazar dengan puasa sunnah Senin Kamis.
Nah, dalam persoalan ini, boleh hukumnya menggabung puasa nazar dan sunah. Hal itu sebagaimana diterangkan dalam kitab al Asybah wa Nazhair, karya Imam Al Hafiz Asy Suyuthi. Beliau menyebut boleh hukumnya menggabung antara niat puasa wajib dan sunah. Ia berkata pada halaman 22;
صَامَ فِي يَوْمِ عَرَفَة مَثَلًا قَضَاء أَوْ نَذْرًا، أَوْ كَفَّارَة، وَنَوَى مَعَهُ الصَّوْم عَنْ عَرَفَة؛ فَأَفْتَى الْبَارِزِيُّ بِالصِّحَّةِ، وَالْحُصُولِ عَنْهُمَا
Artinya; Misalnya menggabung puasa arafah dan puasa Ramadhan yang diqadha, atau menggabung arafah dan puasa nazar. Dan ia berniat puasa wajib tadi dengan ada pelaksanaan puasa Arafah, maka memfatwakan Barizi, tentang kebolehan yang demikian. Dan tercapai keduanya (mendapat dua pahal).
Demikian juga dalam shalat sunah. Misalnya ulama membolehkan menggabung antara shalat tahiyat dan shalat qabliyah. Sebagaimana termaktub dalam kitab Qawaid Fiqhiyah al Faraid al Bahiyyah, karya Imam Abu bakar Ahdali. Beliau berkata;
وَاعْتُبِرَ الْإِخْلاَصُ فِيْ الْمَنْوِيْ فَلَا # تَصِحُّ بِالتَّشْرِيْكِ فِيْمَا نُقِلَ # وَاسْتُثْنِيَتْ أَشْيَاءُ كَالتَّحِيَّةِ # مَعْ غَيْرِهَا تَصِحُّ فِيْهَا النِّيَّةُ
Artinya; Diharuskan ikhlas di dalam niat maka tidak sah niat dengan tasyrik sebagaimana dikatakan oleh para ulama. Terkecuali beberapa perkara sebagaimana salat tahiyatul masjid dicampur dengan lainnya maka niatnya berhukum sah.
Begitu juga dalam kitab Fathul Wahhab, karya Syekh Zakaria al Anshari yang menyebutkan shalat tahiyatul masjid dapat digabung dengan shalat sunah yang lain. Pendapat Syekh Zakaria Al Anshari berasakan hadis Nabi;
إذا دخل أحدُكم المسجدَ فلا يجلس حتى يصلي ركعتين
Artinya; apabila salah seorang kamu masuk masjid maka jangan langsung duduk, sehingga ia shalat dua rakaat.
Terkait ibadah puasa dibarengi niat diet, adalah menggabung niat ibadah dan non ibadah. Pada dasarnya menggabung niat ibadah dan non ibadah tak sempat membatalkan ibadah tersebut. Namun, dalam persoalan ini, menurut Iqbal Syauqi penting sekiranya menyimak perkataan asy Suyuthi terkait persoalan ini.
فان كان قصد الدنيوي هو الاغلبلم يكن فيه اجر. وان كان الدين اغلب كان له الاجر بقدره, وان تساويا تساقط
Artinya; Jika seorang menggabung dua niat (ibadah dan non ibadah) , dan jika tujuan duniawi lebih dominan dari ibadah, maka pelakunya tak mendapatkan pahala. Namun jika niat ibadah lebih dominan, maka ia akan mendapatkan pahala ibadah. Jika derajat niat keduanya sama, maka niat keduanya gugur (sebaiknya berniat kembali).
Demikian penjelasan terkait Puasa Ramadhan dibarengi niat diet. Sebagai kesimpulan, puasanya tetap sah, tentu dengan catatan, ia tetap memperhatikan syarat dan rukun puasa. Dan berniat pada waktu yang telah ditentukan tersebut.(cita septa)
Tinggalkan Komentar