Sukoharjonews.com – Mengalami sulit tidur atau insomnia adalah masalah yang umum terjadi, terutama ketika pikiran penuh dengan kecemasan dan beban hidup. Dalam Islam, dzikir menjadi salah satu cara untuk meraih ketenangan hati dan pikiran, yang juga bisa membantu mengatasi kesulitan tidur. Dzikir tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga menenangkan jiwa, meredakan stres, dan memberikan kenyamanan spiritual.
Dikutip dari Bincang Syariah, pada Rabu (25/9/2024), Rasulullah SAW pun mengajarkan beliau sebuah doa. Setelah beliau mengamalkan doa tersebut, penyakit susah tidurnya sembuh dengan izin Allah SWT. Begitu diceritakan dalam salah satu riwayat oleh Ibnu Sunni. Inilah lafadz doa itu:
اللَّهُمَّ غارَتِ النُّجومُ، وهَدأَتِ العُيونُ، وأنت حَيٌّ قيُّومٌ لا تأْخُذُك سِنةٌ ولا نومٌ، يا حَيُّ يا قيُّومُ، أهْدِئْ لَيْلِي، وأنِمْ عَيْنَيَّ
Allahumma Gharati annujumu wahadati al ‘uyuni, wa anta hayyun qayyum la takhuzuka sinatun wa la naum, ya hayyun ya qayyum, ahdi laili, wa anim ‘ainayya.
Artinya: “Ya Allah, telah tenggelam segala bintang, telah terlelap dengan tenang segenap mata. Sementara Engkau Maha Hidup dan Maha Perkasa. Engkau tidak dipengaruhi kantuk dan tidur. Wahai Dzat yang Maha Hidup dan Maha Perkasa, tenangkan malamku dan tidurkan kedua bola mataku.”
Kisah lain seputar doa penawar ketika dihinggapi susah tidur, datang dari Sahabat Khalid bin Walid ra. Pahlawan jihad itu juga pernah mengadukan kondisi susah tidur kepada Rasulullah SAW. Kepada beliau, Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa untuk melerai kondisi yang beliau derita. Riwayat ini diceritakan oleh Ibnu Hibban.
Lafaz doa ketika susah tidur yang diajarkan Rasulullah kepada beliau adalah:
أعُوذُ بِكَلِمـاتِ اللّهِ التَّـامّـَاتِ مِن غَضَـبِهِ وَعِـقابِهِ وَشَـرِّ عِبـادِهِ، وَمِنْ هَمَـزاتِ الشَّـياطينِ وأَنْ يَحْضُرُونِ
‘Audzu bi kalimatillahi at tammati min ghadabihi wa ghadabihi wa ‘iqabihi wa syarri ‘ibadihi, min hazamati asysyaitoni wa an yahdurna
Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kemarahan, siksaan dan kejahatan hamba-hamba-Nya, dan dari godaan-godaan setan serta kehadirannya di hadapanku.”
Masih dari sahabat Khalid bin Walid ra, salah satu riwayat menceritakan bahwa beliau diajarkan oleh Rasulullah SAW doa untuk mengatasi kesulitan tidur yang beliau derita. Riwayat ini sebagaimana ditulis oleh Imam Tirmidzi. Lafadz doanya sebagai berikut:
اللَّهمَّ رَبَّ السمواتِ السبعِ وما أظلَّتْ، وربَّ الأرَضينِ وما أقلَّتْ، وربَّ الشياطينِ وما أضلَّتْ، كنْ لي جارًا من شرِّ خلقِكَ كلّهم جميعاً أنْ يَفْرُطَ عليَّ أحدٌ منهم وأنْ يَبْغِيَ عَلَيَّ عَزَّ جَارُكَ وجَلَّ ثَنَاؤُكَ ولَا إلٰهَ غَيْرُكَ وَلَا إلٰهَ إلَّا أنْتَ
Allahumma rabba as samawati as sab’i wa ma azallat, wa rabba ardina wa ma akallat, wa rabba adhallat, kun lu jaran min syarri kholkika kulluhum jamian an yafruta alayya ahadun minhum wa anyabgiya alayya ‘azza jaruka wa jalla tanauka wa la ilaha ghairuka wa la ilaha illa anta
Artinya: “Ya Allah, Tuhan tujuh lapis langit dan apa yang menaunginya, Tuhan tujuh lapis bumi dan apa yang ada di dalamnya, serta Tuhan setan dan apa yang tersesat. Jadikanlah untukku pelindung dari kejahatan seluruh makhluk-Mu, yang ingin melakukan kejahatan kepadaku, serta melakukan makar kepadaku. Sungguh mulia perlindungan-Mu, sungguh agung pujian kepada-Mu, tidak ada tuhan selain Engkau, dan tidak ada Tuhan kecuali Engkau.”
Semua doa-doa ini dikutip dari Kitab al-Azkar Imam Nawawi. Sekalipun seluruh doa-doa ini status periwayatannya dha’if, tetapi tetap boleh diamalkan. Karena riwayat-riwayat yang dikutip Imam Nawawi dalam kitabnya tersebut, termasuk doa-doa di atas, merupakan hasil seleksi yang sudah disesuaikan dengan syarat-syarat kebolehan beramal. Sebagaimana diterangkan Imam Nawawi di awal kitab tersebut.(cita septa)
Tinggalkan Komentar