Ragam  

Atasi Masalah Limbah, Polres Undang Perajin Etanol dan Tekstil

Polres Sukoharjo menggelar Sarasehan Kamtibmas membicarakan mengenai permasalahan limbah yang dibuang ke sungai, Jumat (29/11).

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Masalah limbah industri rumah tangga di wilayah Kecamatan Mojolaban dan Polokarto yang dibuang ke sungai menjadi perhatian Polres Sukoharjo. Untuk itu, Polres Sukoharjo mengundang perajin etanol dan tekstil beserta instansi terkait dalam Sarasehan Kamtibmas, Jumat (29/11). Sarasehan tersebut bertujuan untuk mencari solusi bersama mengenai limbah yang mencemari Sungai Bengawan Solo yang masuk melalui anak sungai.



Sarasehan Kamtibmas tersebut diharapkan ada kesepahaman antara pengusaha dan pemerintah. Tidak hanya terkait investasi dan lapangan pekerjaan, tapi juga mengenai masalah limbahnya. Soal limba etanol yang dibuang ke Sungai Samin yang merupakan anak Sungai bengawan Solo, salah satu perajin etanol di Mojolaban, Sabariyono mengaku ada 50 perajin etanol di Mojolaban yang merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Sudah ada upaya mengolah limbah etanol dijadikan pupuk organik untuk memperbaiki struktur tanah yang rusak. Sudah ada dengan salah satu pabrik pupuk organik namun terkendala pemasaran pupuknya,” jelasnya.

Perajin etanol dari Polokarto, Sri Purnomo juga mengatakan jika selama ini sudah ada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Hanya saja, karena IPAL tersebut sudah lama sehingga tidak dapat berjalan maksimal sehingga perajin banyak yang membuang limbah ke Sungai Samin. Menurutnya, di Polokarto ada 92 perajin etanol.

Terkait masalah limbah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Agustinus Setiyono menyampaikan, DLH berencana membangun IPAL Komunal. IPAL Komunal tersebut akan direalisasikan tahun 2020 dan akan ditempatkan di Desa Ngombakan, Polokarto. Harapannya, tidak ada lagi limbah etanol yang dibuang ke sungai. Anggaran untuk pembangunan IPAL Komunal tersebut akan diajukan ke pemerintah pusat melalui APBN.

“Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) akan membantu pembangunan fisik IPAL Komunal dengan syarat lahannya sudah siap,” ujarnya.

Terkait pencemaran Sungai Bengawan Solo, Agus menyanggah pencemaran berasal dari Sukoharjo. Pasalnya, pelaku usaha tidak hanya di Sukoharjo saja. Selain itu, banyak pelaku usaha yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo.

Sementara itu, Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengatakan, sarasehan kamtibms dilakukan untuk menjaga sinergisitas antara pengusaha, masyarakat, dan pemerintah. Menurutnya, kegiatan digelar untuk mencari akar permasalahan dan dicarikan solusi bersama. Sarsehan sendiri diikuti Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Asosiasi Pengusaha, pelaku industri pengolahan etanol, perwakilan masyarakat, dan juga mahasiswa. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 2

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *