Atasi Hama Padi Alami, Siswa dan Perangkat Desa Pranan Tanam Bunga Refugia

Hama menjadi momok petani karena bisa menyebabkan hasil panen tidak maksimal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menanam Bunga Refugia untuk mendatangkan predator pemakan hama.

Sukoharjonews.com (Polokarto) – Hama tanaman padi menjadi momok bagi petani di Sukoharjo. Gara-gara hama, petani bisa mengalami kerugian besar karena hasil panen padi tidak maksimal. Untuk itu dilakukan berbagai upaya untuk mengatasi hama yang menyerang padi. Selain menggunakan pestisida, petani pun menggagas cara-cara alami seperti menggunakan predator burung hantu untuk hama tikus. Cara alami lain adalah dengan menanam bunga refugia.


Seperti yang dilakukan siswa SMK Taman Siswa bersama petani dan perangkat desa Pranan, Polokarto yang menanam bunga refogia, Jumat (1/2). Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (PPOT) Kecamatan Polokarto Sulastri mengatakan, bunga refugia merupakan salah satu bunga untuk mengusir hama yang selama ini menyerang tanaman padi. Bunga refugia berfungsi untuk menarik predator secara alami. Setelah predator berada di bunga tersebut, mereka akan mencari makan berupa hama padi.

“Fungsi bunga ini tidak secara langsung jadi pengusir hama. Tapi, menarik predator hama berupa kumbang, kupu-kupu dan lainnya. Predator tersebut kemudian mencari makan berupa telur hama yang menetas di tanaman padi,” jelasnya.

Menurutnya, bunga refugia tersebut berfungsi menyeimbangkan secara alami populasi hama dan predator. Bunga itu sendiri berkembang cukup cepat dan tahan lama. Selain itu, perawatan bunga juga tidak susah sehingga mudah tumbuh. Sedangkan Kepala Desa Pranan, Jigong Sarjanto menambahkan, total ada 10 ribu bunga refugia yang ditanam di Desa Pranan. Bunga-bunga tersebut ditanam di sepanjang jalan di area persawahan seluas 135 hektar.
“Kami harap dengan penanaman bunga ini bisa meminimalisir hama tanaman padi seperti wereng, sundep dan lainnya,” ujarnya.

Disinggung soal pelibatan siswa, Jigong mengaku selain siswa-siswi SMK Taman Siswa, pihaknya juga melibatkan siswa SDN Pranan. Tujuan utamanya adalah untuk mengenalkan pada mereka mengenai dunia pertanian. Salah satu guru SMK Taman Siswa Tarif Hartono mengatakan, ada skeitar 300 siswa yang dilibatkan dalam kegiatan itu. Pihaknya berharap, apa yang dilakukan anak-anak tersebut makin memahamkan mereka mengenai dunia pertanian. (erlano putra)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar