Sukoharjonews.com (Nguter) – Lokasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler Ke-104 di Desa Celep, Kecamatan Nguter, Sukoharjo mendapat kunjungan Asistem Pengamanan (Aspam) Kasad Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad yang juga Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) TMMD Reguler Ke-104, Selasa (12/3). Meski lokasi becek karena habis diguyur hujan, tak menyurutkan semangat Aspam Kasad beserta rombongan dari Mabes TNI AD untuk mendatangi lokasi pembangunan jalan di Desa Celep.
Dalam kunjungan tersebut, Mayjen Muhammad Nur Rahmad didampingi Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, Komandan Satgas TMMD Reguler Ke-104 yang juga Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa, Kapolres AKBP Iwan Saktiadi, Ketua Kejaksaan Negeri Tatang Agus Volleyantono, Ketua DPRD Nurjayanto, Wakil Bupati Purwadi, dan pejabat lainnya.
“Kunjungan ini selaku Tim Pengawas dan Evaluasi TMMD Reguler Ke-104 dimana Kodim 0726 Sukoharjo menjadi salah satu pelaksana TMMD Reguler ke-104,” ujarnya pada wartawan.
Menurutnya, salah satu program fisik yang dikerjakan adalah membangun jalan yang menghubungkan empat pedukuhan di Desa Celep. Pembangunan jalan dilakukan karena sebelumnya jalan setapak dan masih tanah. Dengan adanya TMMD Reguler Ke-104 tersebut, jalan dikeraskan dan dilebarkan sehingga memudahkan akses warga di empat pedukuhan. Masing-masing Dukuh Celep, Dukuh Sambirejo, Dukuh Punthuk, dan Dukuh Sumber Agung.
Dengan adanya pembangunan jalan tersebut, lanjutnya, dari testimoni masyarakat merasa terbantu dan senang karena memudahkan akses sehingga kesejahteraan masyarakat ikut meningkat. Itulah yang diharapkan dengan adanya program TMMD dimana salah satu programnya adalah pekerjaan fisik dimana dari aspek ekonomi dapat membantu perekonomian masyarakat. Pasalnya, hasil pertanian di empat pedukuhan dapat diangkat dengan mudah karena jalan sudah dibangun.
Sedangkan untuk aspek sosial, dengan adanya jalan tersebut juga membantu masyarakat khususnya siswa sekolah bisa lebih dekat dengan adanya jalan tersebut. Selama ini, siswa sekolah harus memutar cukup jauh untuk menuju sekolah. Dengan TMMD Reguler tersebut sekaligus bukti kemanunggalan TNI dengan rakyat. “Sebagai anggota TNI tentunya memang berharap apa yang dikerjakan dapat membantu masyarakat,” katanya.
Saat ini, ujar Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad, pengerjaan program TMMD Reguler Ke-104 di Desa Celep sudah mencapai 50% lebih. Dengan melihat waktu pelaksanaan yang akan berakhir pada 27 Maret mendatang, dia yakin semua program fisik dan nonfisik bisa selesai tepat waktu.
Sedangkan Dansatgas TMMD reguler Ke-104 Sukoharjo Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa menyampaikan, untuk sasaran fisik pokok antara lain membangun jalan sepanjang 729 meter lebar 2,5 meter yang menghubungkan Dukuh Celep dan Dukuh Sumber Agung, talud jalan Dukuh Celep dan Dukuh Sambirejo sepanjang 283 meter, talud jalan Dukuh Celep dan Dukuh Sumber Agung sepanjang 101 meter, talud jalan Dukuh Celep dan Dukuh Sambirejo sepanjang 183 meter.
Selain itu, juga pengerjaan jalan makadam Dukuh Celep dan Dukuh Sumber Agung sepanjang 193 meter, pembuatan tempat mandi cuci kakus (MCK) sebanyak 12 unit, rehab Poskamling sebanyak dua unit, perbaikan masjid sebanyak dua unit dan pembangunan balai pertemuan Dukuh Celep satu unit. “Saat ini pengerjaan sasaran fisik sudah 50% lebih sehingga saya optimistis selesai hingga TMMD berakhir,” ujarnya.
Dikatakan Chandra, pembangunan jalan menjadi fokus utama karena rata-rata kondisi jalan penghubung antar dukuh masih berupa jalan setapak. Dengan kondisi tersebut otomatis tidak bisa diakses dengan kendaraan roda empat. Kondisi jalan yang masih setapak juga menyulitkan sisa sekolah untuk melewatinya sehingga untuk menuju sekolah harus memutar.
Sementara itu, Kepala Desa Celep Surono mengaku bersyukur program TMMD Reguler Ke-104 dilaksanakan di desanya. Pasalnya, baru kali ini Desa Celep menjadi lokasi TMMD. Dengan menjadi lokasi TMMD, banyak keuntungan dan manfaat yang dirasakan pemerintah desa maupun masyarakat. Pasalnya, banyak program fisik infrastruktur yang dikerjakan selama TMMD Reguler berjalan.
“Jelas banyak manfaatnya, lihat sendiri bagaimana banyak pembangunan fisik yang dikerjakan. Hal itu sangat mmbantu masyarakat,” ujarnya.
Surono juga mengakui jika selama ini siswa sekolah harus memutar agak jauh untuk menuju sekolah. Setelah jalan selesai dibangun, nantinya siswa tidak perlu memutar lagi karena akses jalan sudah lebih mudah. Selama ini, ujarnya, siswa sekolah membutuhkan waktu 15 menit dengan memutar, jika pembangunan jalan selesai, siswa sekolah hanya butuh waktu lima menit saja. (nano sumarno)
Tinggalkan Komentar