Arus Mudik Lebaran 2022, Menhub: Sektor Darat Paling Krusial

Ilustrasi.

Sukoharjonews.com (Cikampek) – Kementerian Perhubungan intensif melakukan koordinasi lintas sektoral untuk menyiapkan arus mudik Lebaran 2022. Pasalnya, mudik tahun ini menjadi pertama setelah pandemi sehingga diprediksi jumlah pemudik akan mengalami peningkatan. Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyampaikan jika sektor darat paling krusial untuk ditangani.

Dikutip dari laman Kementerian Perhubungan, Sabtu (16/4/2022), Budi menyampaikan sekitar 47% dari 85,5 juta orang yang diprediksi akan melakukan mudik akan menggunakan jalur darat, baik kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) maupun angkutan darat (bus, angkutan penyebrangan, dan lain-lain).

“Jumlah pemudik pada tahun ini meningkat sekitar 45% dibanding mudik tahun 2019 sebelum pandemi. Sedangkan, dua titik yang perlu dilakukan antisipasi khusus adalah jalur Bekasi-Semarang dan penyeberangan Merak Bakauheni,” jelas Budi saat memantau simulasi penerapan rekayasa lalu lintas di tol Cikampek, Jumat (15/4/2022).

Dikatakan Budi, pada mudik tahun ini pemerintah mengeluarkan kebijakan tidak akan dilakukan penyekatan dan putar balik dan pengendalian di lapangan dilakukan secara humanis dan persuasif.

Diharapkan, perjalanan mudik dapat berlangsung dengan lancar dan penuh kegembiraan, setelah dua tahun ini masyarakat tidak melakukan mudik akibat pandemi corona. Selain itu, diharapkan tidak terjadi lonjakan kasus corona usai masa mudik.

Sejumlah area yang diprediksi akan terjadi perlambatan atau kemacetan yakni: di pintu masuk tol, rest area, pom bensin, dan tempat-tempat lainnya. Sedangkan, sejumlah titik yang diprediksi terjadi kepadatan yaitu: Jalur tol Tangerang-Merak Km 26, Jalur Tol arah Cikampek Km 48-60, KM 31-37, Km 70-72, dan untuk arus balik di Km 54.

Terkait simulasi rekayasa lalu lintas dikatakan Menhub dilakukan sebagai ujicoba, untuk mengetahui mana yang paling efektif menekan kemacetan dengan rasio perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan (VC Ratio) yang terkecil.

“Beberapa hari ini akan dilakukan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas, yang nantinya bisa menjadi rekomendasi yang terukur dalam pengambilan keputusan,” jelas Menhub.

Menhub mengatakan, diskresi rekayasa lalu lintas di lapangan akan ditetapkan oleh Korlantas Polri. Adapun Menhub menyebut sejumlah rekayasa lalu lintas yang akan disiapkan diantaranya yaitu: Contra flow, One Way dan Ganjil Genap.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan, saat ini tengah didiskusikan mulai kapan rekayasa lalu lintas ini akan diberlakukan. “Mulainya bisa di tanggal 28 April 2022 atau juga bisa lebih awal di tanggal 25 April 2022. Hasil dari simulasi ini akan segera dilaporkan dan direkomendasikan kepada Presiden,” kata Menhub. (nano)

Nano Sumarno:
Tinggalkan Komentar