Arsip Bernilai Sejarah Penting Dilindungi Karena Warisan Budaya

Disarpus Sukoharjo menggelar sosialsiasi pentingnya melindungi arsip berseraha sebagai upaya melestarikan warisan budaya, Rabu (23/11/2022).

Sukoharjonews.com (Bendosari) – Arsip bernilai sejarah penting untuk dilindungi. Pasalnta, melindungi arsip bersejarah adalah upaya untuk melindungi warisan budaya. Hal itu menjadi fokus sosialisasi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Sukoharjo yang digelar di Gedung Menara Wijaya Lantai 10, Rabu (23/11/2022).

Sosialisasi tersebut dibuka oleh oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, seluruh OPD Kabupaten Sukoharjo, Budayawan, Penulis, hingga Pemerhati Budaya.

Kepala Disarpus Sukoharjo, Sumarno, menyampaikan bahwa pelestarian warisan budaya bangsa merupakan bentuk upaya untuk tetap menjaga keutuhan sejarah peradaban bangsa sebagai simbol perekat dan pemersatu bangsa. Warisan budaya merupakan hasil dari prestasi dimasa lalu dalam suatu bangsa.

“Sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman kepada seluruh unsur masyarakat baik budayawan, tokoh masyarakat, pemerhati budaya, penulis di lingkungan Kabupaten Sukoharjo tentang pentingnya arsip sejarah seperti naskah kuno, bangunan bersejarah dan wariaan budaya bangsa sebagai wujud penghormatan bangsa atas nilai nilai luhur hasil kekayaan budaya bangsa,” ujarnya.

Dikatakan Sumarno, Sukoharjo mempunyai memori kolektif seperti pelurusan sungai di Baki sampai Bangawan Solo. Daerah Nunukan sampai dengan Mancasan ada sisa bangunan. Bangunan tersebut merupakan peninggalan dari Hindia Belanda. Bangunan itupun masih digunakan untuk mengairi kebun tembakau di daerah Grogol hingga sekarang.

Sumarno berpesan kepada masyarakat yang mempunyai naskah kuno dan benda bersejarah dapat menghubungi pihak terkait.

Sedangkan Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengatakan bahwa arsip merupakan catatan kehidupan kebangsaan yang perlu diabadikan, sebagai bentuk pertanggungan jawab kepada generasi mendatang dalam melanjutkan cita-cita generasi terdahulu. Kearsipan merupakan hal yang penting karena dengan peninggalan seperti foto-foto, film, dokumenter, dapat memberikan gambaran kepada generasi penerus tentang bukti sejarah yang ada.

“Saya sangat mengapresiasi sosialisasi ini, dan berharap semoga melalui sosialisasi ini memberikan pemahaman kepada panjenengan semua, perangkat desa, tokoh masyarakat, apa to yang ada di desa masing – masing dan bisa diserahkan untuk peninggalan ke anak cucu kita. Jadi seperti merasa memiliki peninggalan apa yang ada di wilayah masing masing,” ujarnya. (cita septa/mg)

Nano Sumarno:
Tinggalkan Komentar