Sukoharjonews.com – Metaverse merujuk pada konvergensi ruang fisik dan virtual yang diakses melalui komputer dan dimungkinkan oleh teknologi imersif seperti realitas virtual, realitas tertambah, dan realitas campuran.
Dilansir dari Techtarget, Senin ((2/12/2024), dideskripsikan oleh para pendukungnya sebagai iterasi internet berikutnya, dunia virtual 3D ini dibayangkan sebagai ruang bersama yang terus-menerus, kolektif, dan di mana tiruan digital diri kita, atau avatar, bergerak bebas dari satu pengalaman ke pengalaman lain, membawa serta identitas dan aset moneter kita.
Visi tentang dunia digital paralel tempat manusia dapat mengalami kehidupan dengan cara yang mirip dan tidak mungkin terjadi di dunia nyata bukanlah hal baru — visi ini sudah ada sebelum internet. Namun, konsep realitas fisik dan digital yang menyatu menjadi lebih nyata dalam beberapa dekade terakhir seiring kemajuan teknologi — mulai dari adopsi ponsel yang hampir universal dan peluncuran internet berkecepatan tinggi hingga permainan populer seperti Pokémon Go — membuat metaverse tampak tidak terlalu mengada-ada.
Investasi industri yang besar dalam teknologi yang memungkinkan metaverse , pertumbuhan video game daring, terobosan dalam AI, dan percepatan kerja dan bersosialisasi jarak jauh yang didorong oleh pandemi COVID-19 memacu lebih banyak inovasi teknologi dan meningkatkan adopsi kehidupan daring oleh pengguna.
ten
Pada bulan November 2021, Facebook mengganti namanya menjadi Meta dan mengumumkan investasi sebesar $10 miliar untuk mengembangkan pengalaman virtual, yang mendorong para penggemar untuk menguduskan metaverse sebagai antarmuka komputasi baru di dunia. Bill Gates pun ikut serta, meramalkan bahwa rapat akan beralih dari layar ke metaverse dalam dua atau tiga tahun. Namun, kehebohan itu masih terlalu dini.
Apa yang terjadi dengan metaverse? Apakah sudah mati?
Pada akhir tahun 2022, sekitar waktu ChatGPT menarik perhatian dunia, gelembung metaverse meletus. Kerugian finansial pun terjadi, terutama kerugian operasional Meta sebesar USD13,7 miliar di divisi Reality Labs untuk keseluruhan tahun 2022. Microsoft memberhentikan karyawan dari tim Mixed Reality Toolkit dan HoloLens, mata uang kripto anjlok dan konsumen, yang ingin kembali ke kehidupan sebelum COVID, tidak lagi menginginkan perangkat realitas terluas.
Kerugian di unit Reality Labs Meta meningkat menjadi USD16,1 miliar pada tahun 2023, dan Disney memangkas divisi metaverse-nya. Laporan media menyatakan bahwa metaverse sudah mati. Reaksi keras terhadap pemasaran metaverse yang berlebihan termasuk penolakan industri terhadap istilah itu sendiri. Dalam peluncuran perdana headset Apple Vision Pro pada tahun 2024, Apple, misalnya, berusaha keras untuk memisahkan perangkat tersebut dari metaverse, dan menyebutnya sebagai pintu masuk ke komputasi spasial. (mg-04/nano)
Tinggalkan Komentar