Sukoharjonews.com – Setiap orangtua tentunya berharap yang terbaik untuk anaknya supaya si buah hati menjadi orang yang sukses di masa depan. Namun, apabila pola pengasuhan terlalu kaku dan ketat, kemungkinan orangtua tersebut menerapkan helicopter parenting dalam membesarkan anak.
Dikutip dari Siloam Hospital, pada Jumat (7/4/2023), Helicopter parenting adalah pola asuh orang tua yang dilakukan dengan berfokus dan sangat memantau kegiatan anak. Orang tua yang menerapkan helicopter parenting cenderung mengontrol penuh dan ikut campur pada setiap permasalahan anak.
Sementara itu, ciri-ciri utama orang tua dengan helicopter parenting adalah terlalu berfokus dan memantau setiap langkah anak. Selain itu, ciri-ciri umum yang menandakan orang tua sedang melakukan helicopter parenting adalah sebagai berikut:
● Terlalu ikut campur dengan masalah anak
● Posesif.
● Mendominasi hingga memutuskan setiap pilihan hidup untuk anak.
● Cemas berlebih saat anak terjatuh atau terluka.
● Mengerjakan tugas pribadi anak.
Dampak Helicopter Parenting
Pola asuh helikopter yang berlebihan bisa berdampak buruk pada kondisi psikis anak, seperti mudah stres dan depresi, cemas berlebih, kurang percaya diri, agresif, hingga terlalu bergantung pada orang tua. Berikut masing-masing penjelasannya:
1. Kurang Percaya Diri
Orang tua dengan pola asuh helikopter biasanya akan mendominasi segala keputusan anak. Karena terbiasa bergantung dengan pilihan orang tua, anak yang diasuh dengan helicopter parenting cenderung merasa insecure dan kurang percaya diri. Bahkan, hal tersebut juga bisa berdampak pada kemampuan anak dalam bersosialisasi dengan teman-temannya.
2. Terlalu Bergantung pada Orang Tua
Helicopter parenting membuat anak terbiasa mendapatkan perlindungan dari orang tua. Hal tersebut bisa menghambat proses tumbuh kembang anak yang membuatnya terlalu bergantung pada orang tua serta tidak mampu melakukan sesuatu secara mandiri.
3. Mudah Stres dan Depresi
Helicopter parenting yang dilakukan dengan memantau penuh setiap gerak-gerik anak secara tidak langsung dapat menyebabkan anak merasa stres dan tertekan. Apabila terjadi secara terus-menerus, kondisi ini bahkan dapat memicu depresi hingga gangguan cemas pada anak.
4. Anak Cenderung Bersifat Agresif
Dampak helicopter parenting berikutnya adalah membuat anak bersifat lebih agresif. Pasalnya, pola asuh yang terlalu melindungi dan mengontrol anak dapat menyebabkan anak kurang peka terhadap lingkungan. Akibatnya, anak jadi mudah tersinggung dan tidak sabar saat sedang bermain dengan teman-temannya.
Agar tidak berlarut-larut dalam helicopter parenting, penting bagi setiap orang tua untuk mengendalikan rasa khawatirnya terhadap anak. (patrisia argi)
Facebook Comments