Sukoharjonews.com – Disomnia adalah sekelompok gangguan tidur yang memengaruhi waktu, kualitas, atau kuantitas tidur. Gangguan tidur , juga dikenal sebagai gangguan tidur-bangun, mencakup lebih dari 80 kondisi berbeda dengan gejala yang bervariasi.
Dilansir dari Very Well Mind, Rabu (1/5/2-24), disomniamerupakan salah satu kelompok gangguan tidur. Untuk memahami jenis kondisi apa yang dikelompokkan dalam disomnia, akan sangat membantu jika kita memahami bagaimana berbagai jenis gangguan tidur diklasifikasikan.
Gangguan tidur secara garis besar digolongkan menjadi dua jenis:
Gangguan tidur primer:
Gangguan ini tidak disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya.
Gangguan tidur sekunder:
Gangguan ini disebabkan oleh kondisi kesehatan lain, seperti depresi, stroke, radang sendi, asma, atau masalah tiroid.
Gangguan tidur primer dibagi lagi menjadi dua jenis kondisi:
Parasomnia:
Parasomnia ditandai dengan aktivitas abnormal saat tidur, seperti berjalan sambil tidur atau teror saat tidur .
Disomnia:
Gangguan ini ditandai dengan kesulitan untuk tertidur atau tetap tertidur. Gejala umum termasuk merasa tidak istirahat dan mengalami rasa kantuk yang ekstrem di siang hari.
Jenis Disomnia
Disomnia secara garis besar dapat dikategorikan menjadi tiga jenis:
Gangguan tidur intrinsik:
Disomnia ini disebabkan oleh disfungsi internal yang memengaruhi kemampuan tidur Anda.
Gangguan tidur ekstrinsik:
Disomnia ini disebabkan oleh faktor eksternal yang memengaruhi tidur, seperti lingkungan atau kebiasaan kesehatan Anda.
Gangguan tidur ritme sirkadian :
Disomnia ini disebabkan oleh pengaturan waktu atau jadwal yang tidak teratur sehingga mengganggu jam internal tubuh, atau ritme sirkadian.
Gangguan Tidur Intrinsik
Disomnia intrinsik meliputi:
Insomnia
Insomnia dapat membuat Anda sulit tertidur atau tetap tertidur sehingga menyebabkan Anda terbangun di malam hari, bangun terlalu pagi, atau merasa lelah saat bangun tidur. Hal ini sering kali disebabkan oleh stres atau tekanan emosional.
Narkolepsi
Narkolepsi adalah suatu kondisi neurologis yang dapat mengganggu kemampuan otak untuk mengontrol siklus tidur-bangun. Anda mungkin merasa istirahat saat bangun tidur, namun kemudian merasa sangat mengantuk di siang hari, yang dapat menyebabkan Anda tertidur saat berbicara, makan, atau mengemudi. Beberapa penderita narkolepsi juga sering terbangun di malam hari.
Hipersomnia
Hipersomnia ditandai dengan rasa kantuk yang ekstrem di siang hari sehingga membuat Anda sulit untuk tetap terjaga dan waspada di siang hari, meski sudah cukup tidur di malam hari.
Apnea tidur obstruktif (OSA)
Apnea tidur obstruktif adalah suatu kondisi di mana pernapasan Anda terhenti sementara saat Anda sedang tidur, karena saluran udara di tenggorokan Anda tersumbat atau menyempit. Kondisi ini biasanya ditandai dengan dengkuran yang keras, meski setiap orang yang mendengkur belum tentu menderita sleep apnea.(patrisia argi)
Tinggalkan Komentar