Antitipasi Sementara, Warga Tambal Tanggul Situri Yang Jebol Dengan Karung Pasir

Warga Desa Grogol bersama aparat TNI-Polri melakukan kerja bakti menambal tanggul Sungai Situri yang jebol, Minggu (8/3/2020).

Sukoharjonews.com (Weru) – Jebolnya tanggul Sungai Situri di Desa Grogol, Weru membuat pemerintah desa bersama warga dibantu anggota TBI-Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan kerja bakti, Minggu (8/3/2020). Warga menambal tanggul yang jebol dengan karung pasir atau “sandbag”. Warga sendiri masih diliputi perasaan was-was dan khawatir tanggul sungai akan jebol lagi jika terjadi banjir.


“Seperti yang sudah diketahui, ada dua titik tanggul yang mengalami jebol setelah terjadi banjir. Warga hanya bisa menambal saja dengan karung isi pasar,” ujar Kepala Desa (Kades) Grogol, Heri Putut.

Dikatakan Heri, jebolnya tanggul Sungai Situri di Desa Grogol sudah terjadi berulang kali. Namun, selama ini belum ada antisipasi permanen dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Padahal, perbaikan tanggul sungai tersebut menjadi kewenangan BBWSBS. Heri mengaku sudah berulang kali pula melaporkan kasus jebolnya tanggul tersebut.

Selama ini, ujar Heri, ketika tanggul jebol BBWSBS hanya mengirim bantuan “sandbag” saja. Padahal, pemerintah desa dan warga berharap ada penanganan yang sifatnya permanen. Kalau hanya tambal sulam saja, ujar Heri, dia khawatir tanggul jebol akan terulang lagi di kemudian hari karena saat ini masih musim hujan. Padahal, petani di sepanjang sungai selalu jadi korban karena ketika tanggul jebol, ari sungai merendam tanaman padi.

“Tidak hanya sawah saja yang terendam banjir, air sungai juga masuk ke rumah-rumah warga,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo Sri Maryanto mengaku sudah menyerahkan bantuan “sandbag” untuk wilayah Desa Grogol. “Sandbag” tersebut untuk menambal tanggul Sungai Situri yang jebol. Sri Maryanto akan membantu mengirim surat ke BBWSBS agar Sungai Situri segera dinormalisasi. (erlano putra)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar