
Sukoharjonews.com – Mengantisipasi adanya lonjakan kebutuhan gas LPG bersubsidi 3 kilogram (kg) selama bulan Ramadan dan Idul Fitri, Pemkab Sukoharjo mengajukan tambahan kuota fakultatif. Secara umum, tahun 2025 ini Sukoharjo mendapat kuota gas LPG 3 kg sebanyak 13.344.420 tabung.
“Kuota tahun ini sudah tinggi dan naik dibanding 2024, pengajuannya tidak terlalu banyak. Hanya antisipasi selama Ramadan dan Idul Fitri saja,” ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo, Iwan Setiyono, Kamis (6/3/2025).
Hanya saja, terkait pengajuan tambahan kuota fakultatif tersebut, Iwan mengaku belum ada jawaban. Iwan menjelaskan, tambahan kuota fakultatif elpiji 3 kilogram tersebut diajukan sebagai antisipasi saja. Sebab pada puasa Ramadan diperkirakan terjadi kenaikan kebutuhan masyarakat.
“Kami mengajukan dua tambahan kuota fakultatif untuk puasa Ramadan dan Idul Fitri mendatang,” lanjutnya.
Diskopumdag Sukoharjo memantau pemenuhan kebutuhan elpiji 3 kilogram di masyarakat sudah terpenuhi. Gas bersubsidi tersebut sekarang sudah diperbolehkan pemerintah untuk dijual ditingkat pengecer dapat membantu mempercepat distribusi ke masyarakat.
“Pengecer sekarang diperbolehkan menjual elpiji 3 kilogram dan efeknya mempercepat distribusi ke masyarakat. Dapat menjangkau ke kampung tapi dampaknya harga lebih tinggi dari ketetapan HET Rp18.000 per tabung. Kami memantau dipasaran dijual sekitar Rp22.000-Rp 23.000 per tabung itu paling tinggi,” kata Iwan.
Seperti diketahui, Pemkab Sukoharjo mendapat kuota elpiji 3 kilogram tahun 2025 sebesar 40.033.26 matrik ton (MT) atau 13.344.420 tabung. Angka tersebut lebih besar dibanding kuota gas bersubsidi yang didapat tahun 2024 sebanyak 35.915 MT atau 11.971.666 tabung. (nano)
Facebook Comments