Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Bencana alam menjadi salah satu kerawanan yang melingkupi Kabupaten Sukoharjo. Beberapa ancaman bencana yang muncul saat musim hujan adalah bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Sebagai antisipasi penanganan bencana alam tersebut, tahun 2019 Pemkab Sukoharjo menganggarkan dana Rp15 miliar yang masuk dalam pos dana tak terduga. Jumlah tersebut naik dari anggaran tahun ini sebesar Rp10 miliar.
“Untuk penanganan bencana alam ini pos anggaran memang masuk dalam anggaran tak terduga. Jadi, ketika ada bencana alam, anggaran penanganan diambilkan dari pos ini,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Agus Santosa, Kamis (6/12).
Dikatakan Agus, setiap tahun Pemkab Sukoharjo selalu menganggarkan dana tak terduga sebagai antisipasi untuk penanganan bencana alam. Dengan kata lain, ketika terjadi bencana dan menimbulkan korban maupun kerugian, dana tak terduga bisa dicairkan. Baik itu untuk memberikan santunan maupun untuk memberikan bantuan. Dana tidak terduga Rp15 miliar di tahun 2019 dinilai Pemkab sudah sangat mencukupi. Pasalnya, nilai tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp10 miliar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto menambahkan, musim hujan kali ini diperkirakan hanya berlangsung sekitar tiga sampai empat bulan. Musim hujan sendiri turun di Sukoharjo sejak November dan diperkirakan puncaknya terjadi Januari mendatang. Setelah itu diprediksi akan kembali masuk musim kemarau.
“Sesuai perkiraan, puncak musim hujan terjadi Januari mendatang. Tapi, semua baru perkiraan mengingat perubahan cuaca sekarang sangat ekstrim dan sulit ditebak,” ujarnya.
Maryanto juga mengatakan, sejak mulai turun hujan, hingga sekarang belum ada bencana alam terjadi di Sukoharjo. Meski begitu masyarakat tetap diminta waspada terhadap segala kemungkinan potensi yang bakal terjadi. Pasalnya, bencana alam bisa muncul sewaktu-waktu. (erlano putra)
Facebook Comments