Sukoharjonews.com (Polokarto) – Masalah stunting tengah menjadi perhatian pemerintah pusat maupun daerah. Tak terkecuali di Kabupaten Sukoharjo. Salah satu kecamatan yang memiliki angka stunting tinggi adalah Kecamatan Polokarto. Namun, berkat sinergi berbagai elemen, kasus stunting mengalami penurunan signifikan.
Kepala Puskesmas Polokarto Novia Dwi Ernawati, mengatakan, data awal secara keseluruhan di wilayah Kecamatan Polokarto ada 456 kasus stunting tersebar disejumlah desa. Jumlah kasus stunting paling tinggi berada di Desa Mranggen sebanyak 100 balita.
“Desa Mranggen kemudian menjadi demplot penanganan stunting oleh Kodim Sukoharjo dengan menggandeng sejumlah pihak dan berhasil,” ujarnya, Kamis (29/6/2023).
Khusus untuk 100 balita stunting di Desa Mranggen terhitung sejak 5 Maret lalu sudah mendapat tambahan nutrisi bantuan dari Kodim 0726 Sukoharjo dengan diberikan nutrisi “algae spirulina” yang merupakan produk warga Sukoharjo sendiri. Hasilnya sampai 15 hari pemberian nutrisi diketahui kondisi 59 balita mengalami kenaikan berat badan. Sedangkan enam balita berat badan turun dan 35 balita berat badan stabil atau tetap.
Kondisi balita tersebut perlahan membaik dan diharapkan segera tidak lagi masuk kategori stunting. Sedangkan untuk enam balita yang berat badan turun karena beberapa faktor salah satunya sakit sehingga tidak mau makan serta faktor kondisi lingkungan.
Novia menambahkan, untuk 35 balita yang berat badan tetap atau stabil nantinya akan lebih ditingkatkan lagi pemberian nutrisi. Selain itu juga akan dilakukan tambahan gizi melalui pemberian makanan tambahan.
“Pemberian nutrisi tambahan ini dilakukan dalam waktu dua bulan. Terus kami pantau dan diharapkan semua kasus stunting tertangani dan tidak ada lagi stunting baik di Desa Mranggen maupun se-Kecamatan Polokarto,” ujarnya.
Camat Polokarto, Heri Mulyadi, menambahkan jika semua pihak kerja keras selama beberapa bulan untuk menangani masalah stunting dan menunjukan hasil positif. Angka kasus stunting sekarang di wilayah Kecamatan Polokarto mengalami penurunan signifikan.
“Secara keseluruhan angka kasus stunting di wilayah Kecamatan Polokarto turun drastis. Kami ambil contoh di wilayah Desa Mranggen Kecamatan Polokarto dari sebelumnya ada 100 anak kasus stunting sekarang tinggal sekitar 30 anak saja. Penurunan juga terjadi di desa lainnya,” ujarnya. (nano)
Tinggalkan Komentar