Alternatif Penginapan di Labuan Bajo, PUPR Bangun Sarana Hunian Wisata

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun sarana hunian pariwisata di Labuan Bajo, NTT. (Foto: Dok KemenPUPR)

Sukoharjonews.com (Jakarta) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun berbagai infrastruktur di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengubah wajah Labuan Bajo menjadi destinasi wisata berskala internasional yang lebih aman, nyaman dan berkualitas.

Dukungan infrastruktur salah satunya melalui pembangunan sarana hunian pariwisata (Sarhunta) yang bisa menjadi alternatif penginapan bagi para wisatawan yang berkunjung di Labuan Bajo. Pada tahun 2020, telah diselesaikan peningkatan kualitas rumah swadaya untuk usaha pondok wisata (homestay) di kawasan Pantai Marina, Labuan Bajo sebanyak 38 unit.

Presiden Jokowi mengatakan pembangunan rumah wisata tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas rumah warga sekitar kawasan pariwisata menjadi layak huni dan sekaligus dapat dimanfaatkan untuk usaha pondok wisata dan usaha pariwisata lainnya, sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat setempat

“Penataan kampung ini diarahkan untuk hunian bagi wisatawan di Labuan Bajo. Oleh sebab itu, pemerintah pusat dengan pemerintah daerah melakukan rehab rumah warga, dengan peruntukan sebagai kios atau home stay. Dengan demikian pariwisata di Labuan Bajo betul-betul memiliki manfaat bagi masyarakat setempat, bukan hanya yang bintang 4 dan bintang 5,” kata Jokowi saat meninjau infrastruktur di Labuan Bajo beberapa waktu lalu, dikutip dari laman KemenPUPR, Selasa (26/7/2022).

Desain renovasi rumah warga menjadi Sarhunta dimodifikasi lebih modern, tetapi tidak meninggalkan kearifan lokal sebagai upaya menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menginap. Pembangunan sarhunta di Labuan Bajo dilaksanakan sepanjang tahun 2020 dengan anggaran sebesar Rp3,8 miliar.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan renovasi rumah warga untuk hunian pariwisata dilakukan dengan pola pemberdayaan, sehingga masyarakat setempat bukan hanya jadi penonton, tetapi juga mendapat manfaat ekonomi dari sektor pariwisata.

“Tolong dirawat, dijaga dan dikelola dengan baik. Saya pesan ditata lingkungannya dan dijaga kebersihannya,” kata Basuki. (nano)

Nano Sumarno:
Tinggalkan Komentar