Sukoharjonews.com (Jakarta) – Aktivitas penyelundupan kokain ke Indonesia mengalami peningkatan akhir-akhir ini. Untuk itu, Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri melakukan penyidikan untuk mengungkap jaringan penyelundup kokain tersebut.
Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Krisno H Siregar mengakui jika ada peningkatan penyelundupan kokain ke Indonesia. Krisno mengaku tengah melakukan penyidikan untuk mengungkap jaringan penyelundup tersebut.
“Penyeludupan kokain ke Indonesia terjadi dengan modus membuang kokain di laut atau perairan di beberapa wilayah Indonesia. Misalnya di perairan Kabupaten Anambas ditemukan 36 kg kokain pada hari Jumat (1/7/2022),” jelasnya dikutip dari laman Humas Polri, Jumat (22/7/2022).
Sebelumnya, awal Mei 2022 aparat TNI menemukan 179 kg kokain di Perairan Selat Sunda setelah menindaklanjuti informasi intelijen terkait dugaan ada penyeludupan narkoba melalui Pelabuhan Bakauheni-Merak.
Menurut Krisno, modus operansi membuang kokain di laut atau perairan bukan hanya terjadi di Indonesia. Tapi juga juga di beberapa negara lain.
Berdasarkan data Dittipidnarkoba Bareskrim Polri, Indonesia bukan negara tujuan peredaran gelap kokain di dunia. Pasalnya, penyalahgunaan jenis narkoba yang paling banyak di Indonesia adalah ganja, sabu-sabu, MDMA (pil ekstasi), dan bahan psikoaktif lainnya.
Dalam penyidikan penyelundupan kokain ke Indonesia ini, Dittipidnarkoba Bareskrim Polri telah melakukan pertemuan dengan sejumlah negara untuk membahas persoalan penyelundupan tersebut.
“Polri dalam hal ini Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri sudah melakukan pertemuan dengan negara lain untuk membahas penemuan tersebut,” kata Krisno.
Adapun terkait dengan temuan kokain di Perairan Anambas, Polda Kepulauan Riau musnahkan narkotika jenis kokain sebanyak 48.473,1 gram. Barang ini ditemukan pinggir pantai Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau dengan cara direbus air mendidih. (nano)
Tinggalkan Komentar