Ternyata Ada Sungai Purba di Bawah Obyek Wisata Grojogan Plered Sukoharjo

Grojogan Plered di Dukuh Kedungdowo, Desa Jatingarang, Weru, Sukoharjo menjadi destinasi wisata baru di Sukoharjo. Selain menyimpan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia melawan penjajah, di kawasan Grojogan Plered juga terdapat sungai purba di bawah tanah.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Objek wisata air terjun bertingkat Grojogan Plered di Dukuh Kedungdowo, Desa Jatingarang, Kecamatan Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah ternyata menyimpan sejarah. Destinasi wisata yang berada ditengah Hutan Rakyat Wonolesatari itu sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Selain menyimpan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia melawan penjajah, di kawasan Grojogan Plered juga terdapat sungai purba di bawah tanah.

Berdasarkan cerita para sesepuh Grojogan Plered menjadi jalur pelarian para pejuang ketika dikejar penjajah. “Plered itu untuk prosotan para pejuang kita dulu ketika diburu para penjajah. Kalau sudah masuk hutan dan melalui Grojogan Plered sudah hilang tidak terkejar,” tutur Kepala Desa Jatingarang, Slamet Riyadi, beberapa waktu lalu.

Slamet Riyadi menjelaskan, selain menjadi saksi sejarah bangsa, di lahan Hutan Rakyat Wonolestari juga diyakini terdapat sungai purba bawah tanah. Berdasarkan hasil kajian para ahli geologi, sungai bawah tanah itu bisa ditemukan hanya dengan menggali sedalam enam meter. Air sungai bawah tanah itu rencananya akan dimanfaatkan untuk menyuplai air ke obyek wisata alam Grojogan Plered tersebut.

“Di atas Grojogan Plered ada jalur sungai purba bawah tanah yang bisa ambil sumbernya. Air yang mengalir saat ini debitnya kecil karena banyak yang masuk ke sungai bawah tanah itu. Rencana nanti akan digali dan dibuat mengalir ke Grojogan Plered agar air terjunnya lebih indah,” jelasnya.

Baca Juga : Grojogan Plered, Destinasi Wisata Baru di Sukoharjo

Baca Juga : Kalau Penasaran Dengan Grojogan Plered, Cek Foto-Fotonya Disini

Cek Juga : Video Grojogan Plered

Slamet Riyadi mengungkapkan, sebagian besar lahan Hutan rakyat Wonolesatari tersebut dulunya berupa sawah terasering. Oleh pemilik, lahan di sana dijadikan hutan yang kebanyakan ditanami pohon jati. Lahan hutan tersebut kini menjadi hak milik kurang lebih 70 warga sekitar. “Dulunya sawah terasering. Karena sawah tidak bisa menyimpan air. Dialihkan menjadi hutan agar bisa menyimpan air lebih lama,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Obyek Wisata Air terjun Bertingkat Grojogan Plered sudah resmi dibuka untuk umum pada Minggu (7/1). Dengan lokasi yang masih alami dan sejuk, tempat bisa dijadikan alternatif untuk berwisata bersama keluarga. Obyek wisata di wilayah selatan Sukoharjo itu masih dalam tahap pengembangan. (Sofarudin)

Sofarudin:
Tinggalkan Komentar