Orang Tua Wajib Tahu, Berikut Dampak Buruk Sering Membentak Anak

Dampak membentak anak. (Foto: istock)

Sukoharjonews.com – Memiliki anak adalah anugerah yang tak terhingga. Orang tua tentu ingin memberikan kasih sayang sebesar-besarnya bagi sang buah hati. Namun ada kalanya anak sulit menurut dan bertindak di luar batas sehingga membuat orang tua marah. Seperti yang kita ketahui bahwa anak-anak dengan usia mulai dari 0–5 tahun masih berada dalam proses perkembangan yang meningkat pesat. Di sinilah peran orang tua sangat penting dalam mendukung tumbuh kembangnya.


Namun bila orang tua malah melakukan sebaliknya, proses tumbuh Si Kecil akan terganggu, atau bahkan dapat menimbulkan efek negatif di masa depan. Salah satu tindakan salah yang sering dilakukan oleh orang tua kepada anak mereka yang masih berkembang adalah membentak. Membentak anak nyatanya dapat memicu sejumlah dampak yang berkaitan dengan perkembangan otak, mental, dan sikap. Dikutip dari Herstory, pada Sabtu (28/10/2023) berikut dampak buruk membentak anak:

1. Anak merasa takut
Orang tua seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk anak berlindung. Namun orang tua yang terbiasa membentak anak justru menjadi sumber ketakutan anak. Anak merasa takut dengan orang tuanya sendiri. Ketika anak sudah merasakan hal tersebut, biasanya dia akan cenderung mengurung diri sendiri karena tidak memiliki tempat lain.

2. Menyebabkan trauma masa kecil
Trauma masa kecil menjadi hal yang tidak mustahil untuk terjadi. Dan hal tersebut sangat mempengaruhi seseorang, terutama secara mental dan emosional. Makanya, orang tua sebaiknya lebih peduli kepada kesehatan mental anak. Tidak sekadar tumbuh kembangnya yang baik, namun perasaan anak juga harus dijaga dengan baik.


3. Mencontohkan kebiasaan buruk
Orang tua adalah teladan bagi anak. Segala hal yang dicontohkan oleh orang tua terlepas dari hal itu baik maupun buruk, tetap menjadi sebuah hal yang membuat anak merasa bahwa hal tersebut boleh dicontoh. Tidak terkecuali ketika orang tua membentak anak. Anak akan menganggap bahwa ketika seseorang sedang marah, maka sebuah hal yang wajar dan boleh untuk membentak orang lain. Jangan heran ketika di beberapa waktu yang akan datang, orang tua lah yang akan dibentak oleh anak ketika anak sedang marah. Begitu pula ketika anak marah kepada temannya.

4. Anak kehilangan rasa percaya diri
Anak yang sebenarnya sedang membutuhkan kebebasan untuk memenuhi rasa keingintahuannya menjadi merasa terkekang dengan bentakan dan ketakutannya kepada orang tua. Ketika dia ingin melakukan beberapa hal baru, dia akan merasa takut dan khawatir dimarahi oleh orang tuanya. Sehingga anak akan kehilangan rasa percaya diri untuk melihat dunianya sendiri. Rasa percaya diri yang sudah hilang akan sangat berdampak pula bagi tumbuh kembangnya. Entah itu dalam hal pergaulan, pendidikan, bahkan sosialnya.

5. Anak tidak percaya lagi kepada orang tuanya
Anak seharusnya merasakan keberadaan orang tua yang memihak padanya. Namun jika orang tua sering menyudutkan anak bahkan membentaknya, anak akan merasa bahwa orang tua justru berada di pihak yang berlawanan.

Hal tersebut akan menurunkan tingkat kepercayaan anak kepada orang tua dan merusak hubungan kekeluargaan.(cita septa)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *