Sukoharjonews.com – Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana Anda paling mungkin mengalami gejala pencernaan, termasuk kembung, diare, dan gejala lainnya. Saat dewasa, sekitar 70% orang di seluruh dunia mungkin tidak memproduksi cukup laktase untuk mencerna laktosa dalam susu dengan baik, yang kemudian menimbulkan gejala dan kondisi yang disebutkan di atas.
Dikutip dari Web News Observer, pada Sabtu (2/9/2023), berikut tanda-tanda Anda mengalami intoleransi laktosa:
1. Sakit Perut dan Kembung
Ini adalah gejala intoleransi laktosa yang paling umum terjadi pada orang-orang di semua kelompok umur. Ketika tubuh kita tidak dapat memecah laktosa, laktosa akan melewati usus hingga mencapai usus besar. Laktosa tidak dapat diserap oleh sel, tetapi dapat difermentasi oleh bakteri alami yang disebut mikroflora.
Peningkatan asam dan gas dapat menyebabkan sakit perut dan kram. Kembung bisa disebabkan oleh meningkatnya air dan gas di usus besar, yang menyebabkan dinding usus meregang atau disebut juga dengan distensi.
2. Peningkatan Gas
Fermentasi laktosa di usus besar meningkatkan produksi gas hidrogen, metana, dan karbon dioksida.
Jumlah gas yang dihasilkan dapat berbeda pada setiap orang karena perbedaan efisiensi mikroflora dan laju reabsorpsi gas oleh usus besar. Orang dengan intoleransi laktosa cenderung memfermentasi laktosa menjadi asam dan gas, sehingga lebih banyak laktosa yang terfermentasi di usus besar, sehingga dapat meningkatkan perut kembung.
3. Mual
Intoleransi laktosa dapat menyebabkan mual atau bahkan muntah pada beberapa orang, bahkan pada anak-anak. Ini adalah salah satu gejala intoleransi laktosa yang paling umum terjadi pada anak-anak, diikuti dengan sakit perut. Saat laktosa berfermentasi di usus, gas dan asam lemak yang dilepaskan di perut dapat membuat Anda merasa mual, dan gejalanya cenderung muncul sekitar 30 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsi produk susu. Namun, mual dan muntah juga bisa disebabkan oleh hal lain.
4. Diare
Intoleransi laktosa dapat menyebabkan diare karena peningkatan volume air di usus besar, yang juga dapat meningkatkan volume dan kandungan cairan pada tinja. Mengonsumsi laktosa dengan rasio minimal saja sudah cukup untuk menyebabkan gejala diare.
Di usus besar, mikroflora memfermentasi laktosa menjadi asam lemak dan gas rantai pendek. Sebagian besar, tapi tidak semua, asam ini diserap kembali ke usus besar. Sisa asam dan laktosa meningkatkan jumlah air yang dilepaskan tubuh ke usus besar.
5. Sembelit
Ada beberapa alasan untuk mengalami atau mengalami sembelit. Namun sembelit juga bisa menjadi salah satu gejala intoleransi laktosa. Saat laktosa difermentasi, ia menghasilkan gas metana, yang memperlambat seluruh proses di saluran pencernaan, membuat makanan sulit untuk melewati usus. Akibatnya, kemungkinan besar akan terjadi sembelit.(cita septa)
Facebook Comments