Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Pemkab Sukoharjo meraih surplus beras di tahun 2017 lalu. Keberhasilan tersebut menjadi salah satu materi yang disampaikan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Akhir Tahun Anggaran 2017 yang disampaikan ke DPRD, Selasa (27/3). Tahun lalu, Sukoharjo mampu meraih surplus beras sebesar 135.335 ton.
Disampaikan Bupati, untuk urusan penyelenggaraan pangan dilaksanakan dalam program peningkatan ketahanan pangan. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan penyelenggaraan cadangan pangan Pemkab Sukoharjo. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah pengisian gudang cadangan pangan pemerintah kabupaten sebesar 7,5 ton. Ketersediaan cadangan pangan ini menjadikan Sukoharjo sebagai lumbung pangan yang bisa diandalkan nasional.
“Untuk pertanian, dilaksanakan melalui berbagai program antara lain program peningkatan produksi pertanian dan didukung dengan kegiatan pengembangan bibit unggul pertanian dan perkebunan,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Bupati, Hasil yang dicapai selama ini berupa tersedianya bibit kelapa 2.400 batang, bibit lada 500 batang, dan bibit mete 400. Selain itu, pada Tahun 2017 produksi padi sebesar 392.474 ton Gabah Kering Panen (GKP) dengan target produktivitas 74.622 kuintal/hektar GKP.
Tahun 2017 lalu, lanjutnya, Pemkab Sukoharjo mendapatkan penugasan dari pemerintah pusat yaitu Kementerian Pertanian untuk melaksanakan tugas pembantuan pada urusan pertanian dengan nilai anggaran sebesar Rp1,278 miliar dan telah terealisasi sebesar Rp1,276 miliar atau mencapai 99,78%. Tugas pembantuan urusan pertanian ini dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan melalui progtam penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian.
“Program itu terdiri dari empat kegiatan yaitu, pengelolaan air irigasi untuk pertanian, dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, fasilitas pupuk dan pestisida, serta fasilitas pembiayaan pertanian,” paparnya.
Dalam LKPj Akhir Tahun 2017 tersebut, Bupati juga menyampaikan program-program sesuai dengan urusan masing-masing. Seperti urusan pendidikan yang menjadi salah satu prioritas pembangunan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021. Program tersebut dilaksanakan melalui kegiatan antara lain pengembangan sistem penghargaan dan perlindungan terhadap profesi pendidik dengan hasil yang dicapai berupa pemberian honorarium dan kesejahteraan kepada 253 orang Pegawai Tidak Tetap (PTT) database dan 2.853 orang Guru Tidak Tetap (GTT).
“Terkait dengan urusan penanaman modal, Tahun 2017 Pemkab Sukoharjo mampu menarik 407 investor dengan nilai Rp5,937 triliun,” lanjutnya.
Disisi lain, Pemkab Sukoharjo tahun lalu juga mendapatkan sejumlah penghargaan. Seperti penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Pengelolaan Keuangan Tahun Anggaran 2016, penghargaan Satya Lancana Pembangunan Bidang Keluarga Berencana, Penghargaan Kabupaten Layak Anak Kategori Pratama, serta Penghargaan Nirwasita Tantra dan Adipura. Bupati berharap penghargaan tersebut bisa dipertahankan tahun 2018 ini. (erlano putra)
Facebook Comments