Sukoharjonews.com (Surabaya) – Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya tetap masuk daftar stadion yang akan digunakan untuk pertandingan Piala Dunia U-20 2023. Hal itu disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali usai meninjau SBT, Sabtu (15/10/2022) sore.
“Secara keseluruhan tidak ada masalah, hanya ada catatan minor yang salah satunya adalah rumput lapangan,” ujar Menpora dikutip dari laman Kemenpora, Minggu (16/10/2022).
Menurutnya, setelah meninjau secara menyeluruh Stadion GBT Surabaya, Menpora menyampaikan secara keseluruhan tidak ada masalah, hanya ada catatan minor yang salah satunya adalah rumput lapangan.
“Saya sudah keliling sebagaimana gambaran dari awal masuk bus, pemain masuk ke kamar ganti, selanjutnya ke beberapa tempat. Memang ada catatan seperti rumput dan berbagai catatan lainnya tetapi itu minor, tidak menjadi catatan major yang membuat kita khawatir,” jelasnya di Stadion GBT.
Memang mengenai rumput karena pada awalnya dipersiapkan untuk tahun 2021 tetapi karena pandemi FIFA mengundur hingga 2023. Ada kebijakan dapat dipakai kegiatan olahraga, namun ketika nanti diadakan perbaikan dan perawatan lagi guna persiapan Piala Dunia U-20 untuk sementara tidak boleh digunakan pihak lain.
“Jadi begini, ini stadion dipersiapkan 2021, tapi FIFA mengundur tahun 2023, makanya ada kebijakan boleh digunakan dan pasti rumput perlu perbaikan dan perawatan kembali, dan saya sebagai penanggung jawab penyelenggaraan sudah berkirim surat kepada FIFA bahwa renovasi akan dimulai insyaallah akhir Oktober ini,” jelasnya.
“Berarti setelah diadakan renovasi lagi, maka tidak boleh untuk kegiatan lain sampai nanti penyelenggaraan Piala Dunia U-20 berakhir,” tambahnya.
Bahkan untuk lebih memastikan sterilisasi dari penggunaan stadion dari lain-lain kegiatan, telah disampaikan kepada PSSI agar penyelenggaraan liga tidak menggunakan stadion-stadion yang dipersiapkan untuk gelaran Piala Dunia U-20 tersebut.
“Saya sudah sampaikan ke PSSI, dan menurut informasi PSSI sudah mengkomunikasikan dengan klub-klub bahwa Liga 1, Liga 2, bahkan jika ada Liga 3 untuk sementara demi kepentingan yang lebih besar tidak menggunakan, dan mereka sudah oke,” tutupnya. (nano)
Facebook Comments