Sukoharjonews.com (Weru) – Kabupaten Sukoharjo memiliki destinasi wisata baru, yakni Grojogan Plered. Objek wisata alam berupa air terjun bertingkat tersebut resmi diluncurkan oleh Pemerintah Desa Jatingarang, Kecamatan Weru, Minggu (7/1). Sejumlah acara digelar untuk memeriahkan peluncuran objel wisata tersebut.
Kepala Desa (Kades) Jatingarang Slamet Riyadi menjelaskan, objek wisata Grojogan Plered berada di Dukuh Kedungdowo RT 4/6. Animo masyarakat untuk datang sangat tinggi. Peluncuran tadi ditandai dengan pelepasan ikan lele sebanyak satu kuintal ke saluran air di bawah air terjun untuk diperebutkan masyarakat sekitar dan pengunjung.
“Animo masyarakat luar biasa. Ke depan, saya harap tingkat kunjungan masyarakat semakin meningkat,” ujarnya.
Slamet menjelaskan, air terjun sendiri berada di kawasan hutan jati Wonolestari. Sebelumnya, tidak ada akses menuju lokasi air terjun. Namun, sejak tahun 2016 lalu mulai dirintis dengan membuka akses ke lokasi. Sehingga, meski sudah dibuka secara resmi, saat ini objek wisata tersebut belum memiliki paket wisata yang representatif.
Lebih lanjut dikatakan Slamet, ke depan fasilitas objek wisata akan ditingkatkan dengan mengalokasikan anggaran yang bersumber dari dana desa. Sebelumnya, untuk membuat akses jalan setapak ke lokasi, desa telah mengalokasikan dana sebesar Rp32 juta. Sumber dana juga didapat dari swadaya masyarakat sekitar yang berkomitmen besar untuk memiliki objek wisata.
“Semuanya dikerjakan secara swadaya untuk merapikan kawasan. Prioritas kami sebelumnya memang baru membuka akses dulu,” ujarnya.
Terkait pembukaan objek wisata tersebut, Slamet mengaku belum membicarakannya dengan instansi terkait. Meski begitu, dia berharap instansi terkait tingkat kabupaten memberikan kontribusi untuk pengembangan objek wisata baru, Grojogan Plered.
Slamet mengaku, dari Dukuh Kedungdowo bisa juga mengakses objek wisata Grojogan Beton yang ada di Desa Punduhsari, Manyaran, Wonogiri. Namun, saat ini akses menuju lokasi belum dibuka karena lokasi air terjun berada di wilayah Kabupaten Wonogiri. “Saat ini baru akses ke Grojogan Plered saja. Semuanya murni swadaya masyarakat dan desa. Untuk masuk lokasi gratis. Pengunjung hanya membayar biaya parkir saja,” ujar Slamet.
Dia berharap pembukaan objek wisata tersebut selain mampu memberikan kontribusi untuk desa juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar khususnya mengangkat perekonomian warga. Pasalnya, warga dapat membuka warung makan, berjualan minuman, makanan, dan lainnya.
Baca Juga : Ulasan Lebih Detil Tentang Grojogan Plered di Jatingarang, Weru
Baca Juga : Penasaran Dengan Grojogan Plered, Cek Foto-Fotonya Dulu
Cek Juga : Video Grojogan Plered
Dari pantauan di lokasi, wisatawan yang mendatangi lokasi masih warga sekitar. Meski begitu, ada juga wisatawan dari luar daerah meski persentasenya masih kecil. Untuk menarik kedatangan warga, selain melepas ikan lele, panitia juga menggelar acara hiburan organ tunggal, senam, serta pentas reog.
Seperti diungkapkan Darno, 55, yang mengaku sengaja datang ke lokasi karena ada acara pembukaan objek wisata Grojogan Plered. Dirinya sengaja datang bersama cucunya ingin ikut menangkap ikan lele yang ditebar panitia. Selain itu, dirinya juga penasaran dengan air terjun Plered yang dijadikan andalan di objek wisata tersebut.
“Air terjunnya bagus. Tapi, tadi airnya terlihat kurang deras. Selain itu, jalan setapak juga masih licin karena habis hujan,” ujarnya.
Hal sama diungkapkan Astuti, 37, warga Desa Karangmojo, Weru. Dirinya datang bersama suami dan anaknya ke Grojogan Plered karena penasaran dengan lokasinya. Meski juga tinggal di Kecamatan Weru, Astuti sebelumnya belum pernah datang ke lokasi tersebut. Dia mengaku cukup senang datang ke lokasi meski agak sulit menuju lokasinya karena akses jalan setapak masih licin.
“Penasaran saja ingin melihat langsung. Sebelumnya baru tahu dari media sosial,” ungkapnya. (erlano putra)
Facebook Comments