Sukoharjonews.com (Nguter) – Pasar Jamu Nguter selesai dibangun akhir tahun 2013 dan mulai ditempati awal 2014. Namun, sejak mulai ditempati usai dibangun, hingga saat ini kios maupun los di lantai dua pasar tersebut banyak yang kosong. Baik itu los yang dimiliki pedagang maupun kios yang dimiliki oleh pemerintah. Masyarakat enggan menyewa kios di lantai dua dengan alasan sepi. Begitu juga pedagang yang memiliki los di lantai dua juga beralasan yang sama.
“Kalau los banyak yang milik pedagang tapi dibiarkan kosong. Untuk kios yang lantai 2 memang milik pemerintah daerah dan hingga sekarang tidak ada yang menyewa,” ujar Lurah Pasar Jamu Nguter, Tri Sukrisno, Kamis (4/6/2020).
Tri mengaku selama ini sudah melakukan berbagai upaya agar lantai dua ramai. Namun, hingga saat ini baik kios maupun los yang ada tidak diminati sama sekali. Baik oleh pedagang pasar sendiri maupun oleh masyarakat umum. Secara umum, kondisi sepinya lantai dua menjadi alasan masyarakat enggan untuk menyewa kios maupun los yang ada.
Sejak dibangun dan mulai ditempati, pengunjung enggan naik ke lantai dua sehingga pedagang juga enggan menempati los dan kios di lantai 2. Upaya pemerintah dengan menurunkan tarif sewa untuk kios dan los di lantai 2 juga tidak membuat masyarakat berminat. Hal itu menyebabkan hingga saat ini kios maupun los lantai 2 tidak ada penghuninya. Kalaupun ada pemiliknya, pedagang tidak mengoperasikannya dan digunakan sebagai gudang.
“Ada pedagang yang menggunakan los atau kios hanya sebagai gudang saja, tidak untuk berjualan” ujarnya.
Untuk kios di lantai 2 sendiri sebanyak 40 kios yang masih kosong. Untuk diketahui, Pasar Jamu Nguter terdiri dari dua lantai. Lantai satu terdiri dari 69 kios dan 142 los. Sedangkan dilantai dua terdiri dari 41 kios dan 173 los. Sehingga, total kios mendapai 110 unit dan los 315 unit. (erlano putra)
Facebook Comments