Motorola Mengembangkan Ponsel Lipat dengan Engsel Bermotor

Ilustrasi Motorola Razr 50 Ultra. (Foto: Gizmochina)

Sukoharjonews.com – Anda mungkin pernah melihat fitur Center Stage Apple di komputer Mac, yang melacak pergerakan pengguna dan menyesuaikan bingkainya. Baru-baru ini, Lenovo meluncurkan laptop konsep Auto Twist AI, yang melakukan hal serupa namun lebih baik—dapat menggerakkan penutupnya sendiri, tanpa dibatasi oleh bidang pandang webcam.

Dikutip dari Gizmochina, Sabtu (12/10/2024), kini, Motorola telah mengajukan paten ke Kantor Paten AS untuk mekanisme engsel bermotor yang dimaksudkan untuk menyesuaikan sudut perangkat secara otomatis.

Meskipun ini bukan konsep baru, ada beberapa hal yang membuat perkembangan ini patut diperhatikan.

Pertama, laptop Lenovo dengan mekanisme serupa yang dipamerkan di IFA bulan lalu memiliki faktor bentuk yang jauh lebih besar. Hal ini memberi Lenovo lebih banyak ruang untuk mengemas komponen yang diperlukan dan mengimplementasikan fitur yang menarik perhatian ini.

Namun, pada ponsel lipat, engselnya sudah memakan banyak ruang—sedemikian rupa sehingga perangkat ini sering kali memiliki kapasitas baterai yang jauh lebih rendah dibandingkan ponsel batangan. Ingat ponsel dengan kamera selfie pop-up? Salah satu alasan utama produsen mengabaikan desain tersebut adalah kurangnya ruang untuk mekanisme kamera bermotor.

Jika Motorola dapat memasukkan semua komponen yang diperlukan ke dalam ponsel lipat dan menawarkan perangkat yang tidak hanya mengambil selfie sambil duduk di atas meja tetapi juga menyesuaikan kemiringannya agar Anda tetap berada dalam bingkai selama panggilan video saat Anda bergerak, itu akan menjadi sebuah solusi. pencapaian yang signifikan.

Mekanismenya:

Paten tersebut, yang diberi judul “Kontrol Faktor Bentuk Otonom pada Perangkat Seluler yang Dapat Dilipat”, dilaporkan melibatkan penggunaan “bahan khusus” yang dapat berubah bentuk, bersama dengan motor kecil untuk membantu pergerakan engsel.

Selain itu, ponsel ini kemungkinan akan menggunakan teknik pembelajaran mesin, mirip dengan perangkat yang disebutkan sebelumnya, untuk melacak pergerakan pengguna.

Menurut laporan dari 91Mobiles, material khusus tersebut adalah Shape Memory Alloy yang berubah bentuk saat diberi panas, yang dapat dihasilkan menggunakan energi listrik dari baterai. Meski begitu, ponsel ini masih dalam tahap awal pengembangan, dan belum ada kepastian akan mencapai pasar. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *