Upaya Pemenuhan Gizi Keluarga Atasi Stunting, Mahasiswa KKN Undip di Desa Tambakboyo Lakukan Program Ini

Mahasiswa KKN Undip saat sosialisasi Budikdamber di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.

Sukoharjonews.com – Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (Undip) di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo berkomitmen untuk mendukung pemerintah mengatasi masalah stunting. Untuk itu, mahasiswa memberikan sosialisasi tentang Budi Daya Ikan dan Tanaman Dalam Ember (Budikdamber).


Selain Budikdamber, mahasiswa juga memberikan pemahaman tentang budi daya tanaman hidroponik. Kegiatan tersebut membahas dari tiga macam aspek penting yaitu dari Aspek hukum yang menjaga anak untuk diberikan gizi yang seimbang, cara budi daya ikan lele dalam ember, dan cara menanam tanaman dengan metode hidroponik yang menjadi satu rangkaian budidaya yaitu Budikdamber.

Kegiatan merupakan kolaborasi dari mahasiswa KKN yang berasal dari Jurusan Hukum, Perikanan, dan Pertanian. Program multidisiplin ini mayoritas dihadiri oleh kader posyandu DesaTambakboyo yang beranggotakan sekitar 50 orang.

Pemberian gizi yang seimbang dalam aspek hukum merupakan salah satu dari hak yang disebutkan pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002. UU tersebut akan menjamin anak-anak untuk mendapatkan pemenuhan perkembangan fisik, mental, spiritual, moral dan sosial yang baik agar tumbuh kembang anak optimal.

Dalam penyampaian sosialisasi, Muhammad Kevin, anggota KKN Undip Jurusan Hukum menyampaikan bahwa kesehatan anak telah dilindungi oleh pemerintah melalui UU No. 36 tahun 2009. UU tersebut menjelaskan tentang pemberian ASI pada bayi hingga 6 bulan, hak imuniasi, dan hak untuk terhindar dari perilaku yang mengganggu kesehatan fisik dan mental.


Setelah pembahasan aspek hukum yang memberikan hak untuk anak, mahasiswa lainnya Lailatul Nurjanah memaparkan tentang cara berbudidaya ikan dengan wadah berupa ember sebagai salah satu cara pemenuhan gizi keluarga. Laila menjelaskan bermacam hal seperti keunggulan dan pembuatan Budikdamber, serta cara perawatan ikan agar dapat terawat dengan optimal.

“Dengan menggunakan Budikdamber, akan lebih sedikit lahan yang terpakai untuk berbudiya ikan lele. Dalam ember yang bervolume 80 liter mampu menampung 100 bibit ikan lele dengan ukuran 5 cm yang nantinya bisa dikonsumsi,” jelasnya, Senin (12/8/2024).

Mahasiswa lainnya Adib Tamami Kamaluddin memaparkan tentang tata cara menanam tanaman di atas ember yang digunakan untuk beternak lele tersebut. Ia juga menjelaskan tentang cara membuat media yang akan ditanamkan. Adib melakukan demonstrasi pembuataan media dengan menggunakan gelas plastik yang sangat mudah ditemukan dan harga yang murah.

“Dengan kegiatan ini kami berharap warga Desa Tambakboyo mampu menurunkan angka stunting dengan pemenuhan gizi keluarga dan juga menjaga ketahanan pangan,” ujar Adib. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *