Sukoharjonews.com – Makan makanan manis selama musim pernikahan? Saya tidak heran jika Anda menjawab ya. Sebab, gula telah menjadi bahan pokok makanan modern dan dalam perayaan India, tidak ada batasan untuk makanan manis. Penyebab utama kebiasaan makan gula kita bermula dari masa kanak-kanak. Saat kita masih anak-anak, orang tua dan guru kita biasa menghadiahi kita camilan manis sebagai tanda terima kasih atas perilaku baik kita. Makanan manis masa kecil kini dianggap sebagai makanan yang menenangkan untuk membangkitkan semangat kita.
Dikutip dari Asitisnutrition, Minggu (17/11/2024), sesuatu yang dianggap sebagai musuh nomor 1 dalam komunitas kebugaran kembali menjadi topik hangat. Meskipun ada upaya terus-menerus untuk menyoroti efek berbahaya gula, dampak buruk gula masih diabaikan. Artikel ini akan memberi tahu Anda 6 efek berbahaya utama yang dapat ditimbulkan konsumsi gula terhadap kesehatan Anda.
1. Berdampak negatif pada kesehatan usus
Mikrobiota usus berperan penting dalam kesehatan manusia. Mikrobiota usus terlibat dalam metabolisme, kekebalan, dan fermentasi karbohidrat yang tidak tercerna. Menurut penelitian, asupan gula yang tinggi dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus, dapat mengurangi keragaman bakteri sehat dalam usus, dan meningkatkan sifat pro-inflamasi.
Asupan gula yang berlebihan mengurangi kapasitas untuk mengatur integritas epitel, meningkatkan kelimpahan relatif proteobacteria dalam usus (patogen), dan juga mengurangi bakteriodetes (bakteri baik yang mengurangi peradangan dan memperkuat fungsi penghalang usus).
2. Menyebabkan jerawat
Bukti penelitian yang meyakinkan menunjukkan bahwa pola makan dengan indeks glikemik tinggi dapat memperburuk jerawat. Pola makan dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan hiperinsulinemia (yang memengaruhi kadar IGF-1 yang beredar, yang selanjutnya menyebabkan proliferasi keratinosit, sintesis androgen, dan lipogenesis).
Meningkatnya kadar endogen IGF (faktor pertumbuhan mirip insulin) menciptakan lingkaran setan yang menyebabkan peningkatan produksi sebum, yang berperan penting dalam patogenesis jerawat vulagaris. Jerawat hormonal yang meradang muncul di sekitar garis rahang dan mulut.
3. Ganguan suasana hati
Diet tinggi gula dapat meningkatkan hormon rasa senang Anda, membuat Anda merasa baik, yang akan membuat Anda menginginkannya lagi. Peningkatan cepat glukosa darah yang tidak normal diikuti diet tinggi gula biasanya menyebabkan sekresi insulin (lonjakan insulin) dan penanda inflamasi yang beredar. Lonjakan insulin memulai penyerapan glukosa cepat oleh jaringan dan menyimpannya sebagai lemak.
Setelah gula hilang, terjadi penurunan tiba-tiba kadar glukosa darah yang menyebabkan ‘kecelakaan gula’. Ketika ini terjadi, efek insulin masih menonjol yang pada akhirnya akan menyebabkan kadar glukosa darah turun lebih rendah dari garis dasar. Pukulan besar gula diikuti oleh penurunan dramatis akan menyebabkan rasa lelah, iritasi, kabut otak, sakit kepala, mudah tersinggung, menginginkan permen, pusing, disorientasi, depresi, kebingungan, dan kecemasan.
4. Menyebabkan kurang tidur
Jika Anda adalah seseorang yang mengeluh bahwa Anda tidak bisa tidur, atau Anda bisa tertidur tetapi tidak bisa tetap tertidur, ketidakseimbangan gula darah mungkin menjadi penyebabnya. Bukti penelitian ilmiah menunjukkan peran asupan karbohidrat dalam menyebabkan gangguan tidur. Tubuh kita dirancang untuk berhenti bekerja menjelang akhir hari.
Ketika Anda mengonsumsi makanan tinggi gula di larut malam, kadar gula darah Anda meningkat dan asupan gula yang berlebihan akan mengacaukan tidur Anda, akan menstimulasi Anda secara berlebihan dengan energi, akan membuat Anda siap untuk beraktivitas, dan akan membuat Anda menginginkan lebih banyak gula. Insomnia akan membuat Anda merasa tidak bahagia, menyebabkan perubahan suasana hati, gelisah, energi rendah, mudah tersinggung.
5. Menyebabkan penambahan berat badan
Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan asupan gula dapat menyebabkan konsekuensi metabolisme yang tidak sehat dan merupakan penentu utama berat badan. Peningkatan asupan gula menyebabkan perubahan keseimbangan energi dan telah terbukti menyebabkan makan berlebihan dan keinginan makan berlebihan.
Gula mengandung kalori yang tinggi, tidak mengandung protein atau serat, dan tidak mengenyangkan. Konsumsi kalori kosong yang berlebihan akan meningkatkan kadar insulin, memindahkan gula dalam darah ke dalam sel. Dengan cara ini, kadar gula darah turun yang dapat menyebabkan rasa lapar yang menyebabkan makan lebih banyak.
6. Menyebabkan gigi berlubang
Bila Anda mengonsumsi makanan manis, ada faktor risiko yang lebih tinggi untuk karies gigi. Gula bebas menempel pada gigi Anda, bakteri di mulut Anda memetabolisme gula untuk menghasilkan asam yang mengikis email gigi Anda, dan jika tidak diobati, infeksi bakteri tersebut akan berubah menjadi gigi berlubang.
Infeksi bakteri dapat masuk ke lapisan gigi yang lebih dalam, menciptakan lubang, menyebabkan rasa sakit dan kemungkinan gigi tanggal. Minuman manis yang mengandung gula, sereal manis, kue, kue kering, donat, coklat, permen, soda semuanya penuh dengan gula bebas yang dapat menyebabkan gigi berlubang. (mg-01/nano)
Tinggalkan Komentar