Sukoharjonews.com – Sebagai orang tua yang menyusui atau menyusui , tidak ada satu momen pun di mana tubuh Anda tidak aktif memproduksi ASI untuk bayi Anda. Banyak orang tua yang menyusui melaporkan bahwa mereka merasa lapar terus-menerus—akibat dari kalori ekstra yang digunakan tubuh mereka untuk menghasilkan setiap ons susu. Sangat penting untuk mengonsumsi makanan padat nutrisi yang membantu mengisi bahan bakar tubuh Anda.
Dilansir dari parents, Jum’at (26/4/2024), meskipun makanan-makanan ini belum terbukti secara klinis bersifat laktogenik (makanan yang membantu memproduksi ASI) atau galaktagog (makanan untuk meningkatkan produksi ASI), banyak makanan yang telah digunakan selama berabad-abad di seluruh dunia untuk tujuan ini, dan dapat memberikan manfaat bagi orang tua yang menyusui. dengan campuran kaya nutrisi lemak sehat, vitamin, mineral, fitonutrien, dan antioksidan.
1. Alpukat
Alpukat adalah pembangkit tenaga nutrisi bagi orang tua menyusui. Keluhan umum selama minggu-minggu dan bulan-bulan awal menyusui adalah rasa lapar yang mengganggu karena meningkatnya kebutuhan kalori saat menyusui, yang sering kali diperburuk oleh kenyataan bahwa orang tua yang baru lahir sering kali hanya mempunyai sedikit waktu untuk menyiapkan dan menyantap makanan.
Alpukat hampir 80% mengandung lemak, yang dapat membantu menjaga rasa kenyang selain menyediakan lemak yang menyehatkan jantung bagi tubuh Anda. Alpukat juga merupakan sumber vitamin B, vitamin K, folat, potasium, vitamin C, dan vitamin E yang baik.
2. gandum
Oat merupakan makanan yang biasa dikonsumsi oleh orang tua menyusui untuk membantu menunjang suplai ASI. Namun selain berpotensi meningkatkan kualitas ASI, oat juga memiliki banyak manfaat bagi orang tua menyusui: Oat merupakan sumber karbohidrat yang baik (membuat susu membutuhkan banyak energi!), serat, serta vitamin dan mineral. Plus, mereka dapat membantu meringankan sembelit, menurunkan kadar gula darah, dan membantu Anda kenyang.
3. Kacang
Pembangkit nutrisi lainnya, kacang-kacangan kaya akan mineral penting seperti zat besi, kalsium, dan seng serta vitamin K dan vitamin B. Mereka juga merupakan sumber asam lemak esensial dan protein yang sehat. Di luar kandungan nutrisinya yang fenomenal, kacang-kacangan dianggap sebagai laktogenik di banyak belahan dunia (yang berarti kacang-kacangan mungkin merupakan makanan yang membantu memproduksi ASI).
Terlebih lagi, kacang telah digunakan dalam pengobatan tradisional Ayurveda selama beberapa generasi. Hal ini terutama berlaku pada kacang almond, yang tidak hanya banyak ditulis dalam literatur Ayurveda, namun juga merupakan salah satu makanan laktogenik yang paling banyak digunakan di dunia.
4. Kacang-kacangan dan Kacang-kacangan
Kacang-kacangan dan polong-polongan merupakan sumber protein, vitamin, mineral, dan fitoestrogen yang baik. Buncis telah digunakan sebagai galaktagog (sesuatu yang meningkatkan suplai ASI ) sejak zaman Mesir kuno. Mereka adalah makanan pokok dalam masakan Afrika Utara, Timur Tengah, dan Mediterania, menjadikannya salah satu galaktagog yang paling mudah diakses.
Meskipun buncis adalah kacang-kacangan laktogenik yang paling banyak digunakan secara tradisional, Anda tidak perlu membatasi diri pada satu jenis kacang-kacangan saja karena sifat laktogeniknya. Misalnya, kedelai memiliki kandungan fitoestrogen tertinggi dibandingkan semua jenis kacang-kacangan. Mengonsumsi beragam kacang-kacangan dan polong-polongan tidak hanya baik untuk kesehatan Anda secara umum, tetapi juga membantu memastikan Anda memiliki persediaan ASI yang sehat.
5. Jamur
Jamur biasanya tidak dianggap sebagai makanan laktogenik, namun jenis jamur tertentu merupakan sumber polisakarida beta-glukan yang baik, yang dianggap sebagai agen laktogenik utama yang bertanggung jawab atas sifat galaktagog pada barley dan oat. Karena jelai dan oat telah terbukti memiliki kekuatan laktogenik, tidak berlebihan jika kita menyimpulkan bahwa makanan lain yang mengandung beta-glukan tinggi (seperti jamur) juga memiliki efek laktogenik yang sama.
Dalam praktik klinis saya, saya menemukan bahwa orang tua menyusui yang meningkatkan asupan makanan kaya beta-glukan seperti oat, barley, jenis jamur tertentu, ragi, dan alga/rumput laut mengalami peningkatan produksi susu. Jamur reishi, shiitake, maitake, shimeji, dan tiram memiliki kandungan beta-glukan tertinggi di keluarga jamur.(patrisia argi)
Facebook Comments