5 Jenis Essential Oils Bisa Bantu Lindungi Tubuh dari Penyakit ISPA

Minyak yang dapat melindungi ISPA. (Foto: Livelovefruit)

Sukoharjonews.com – Apakah kamu menyadari bahwa dalam beberapa hari terakhir kualitas udara di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang Selatan mengkhawatirkan? Berdasarkan data dari IQAir, indeks kualitas udara di kedua wilayah tersebut berada di ambang tidak sehat. Indeks kualitas udara yang tidak sehat dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas atau ISPA

Dilansir dari Victor Frankl, Senin (5/6/2023),ISPA terjadi karena infeksi bakteri yang menyebabkan terjadinya inflamasi di saluran pernafasan kita. Melansir dari jurnal penelitian yang dilakukan oleh Györgyi Horváth, salah satu pengobatan ISPA adalah dengan menggunakan minyak esensial atau essential oils.

Hal ini dikarenakan essential oil mempunyai fungsi anti-mikroba, anti-inflamasi, serta dapat menjangkau bagian atas pernafasan dengan baik akibat volatilitasnya yang tinggiBerikut 5 jenis essential oils yang dapat membantu penyembuhan penyakit ISPA.

1. Minyak Adas Manis/Anise Oil
Minyak adas manis atau anise oil didapatkan dari hasil distilasi adas manis kering sehingga mendapatkan minyak yang tidak berwarna dan jernih. Anise oil dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit saluran nafas seperti batuk.

Anise oil digunakan dengan cara inhalasi tiga kali sehari, tapi tidak boleh digunakan lebih dari dua minggu. Perlu diperhatikan, anise oil tidak disarankan untuk anak-anak dan remaja dibawah 18 tahun, ibu hamil, ibu menyusui, dan orang yang mempunyai reaksi alergi terhadap anise oil.

2. Minyak Kayu Putih/Eucalyptus Oil
Minyak kayu putih atau eucalyptus oil dihasilkan melalui proses distilasi uap dan rektifikasi dari daun kayu putih sehingga mendapatkan hasil akhir minyak kayu putih yang tidak berwarna dengan aroma khas kayu putih.

Fungsi utama eucalyptus oil adalah untuk membantu penyembuhan penyakit batuk, gejala pilik, bronkitis, dan selesema.

Kamu dapat menggunakan 12 tetes eucalyptus oil per 150ml air panas dengan cara dihirup pada jangka waktu tiga kali sehari. Eucalyptus oil tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dan ibu menyusui tanpa pengawasan medis.

3. Minyak Peppermint/Peppermint Oil
Minyak peppermint atau peppermint oil yang didapatkan dari proses distilasi uap tanaman peppermint ini mempunyai wangi dan rasa khas yang menghasilkan sensasi dingin. Peppermint oil berfungsi untuk menyembuhkan gejala batuk dan pilek.

Caranya adalah dengan meneteskan tiga sampai empat peppermint oil ke dalam air panas, kemudian dihirup perlahan.

Karena mengandung menthol, anak di bawah dua tahun tidak diperbolehkan menggunakan peppermint oil karena akan menyebabkan refleks apnea dan laringospasme. Peppermint oil tidak direkomendasikan untuk ibu hamil tanpa pengawasan medis.

4. Minyak Pohon Teh/Tea Tree Oil
Minyak pohon teh atau tea tree oil diperoleh melalui proses distilasi uap dari tanaman Melaleuca. Tea tree oil dapat digunakan untuk pengobatan penyakit influenza, pilek, dan bronkitis.

Caranya adalah dengan mengoleskan lima tetes tea tree oil pada bagian dada atau belakang leher kamu. Berdasarkan anjuran penggunaan, tea tree oil tidak direkomendasikan untuk ibu hamil tanpa pengawasan medis.

5. Minyak Timi/Thyme Oil
Minyak timi atau thyme oil diperoleh dari hasil distilasi dari bunga thymus vulgaris yang menghasilkan aroma khas thymol atau seperti wangi antiseptik. Untuk penyembuhan penyakit pernafasan seperti catarrh bronchial dan pertusis, kamu dapat meneteskan empat sampai lima tetes thyme oil ke dalam air hangat untuk dihirup. Anjuran penggunaan agar aman, thyme oil tidak diperbolehkan untuk anak-anak di bawah 5 tahun, pasien epilepsi, pasien kelenjar tiroid, dan ibu hamil.(patrisia argi)

Patrisia Argi Satuti:
Tinggalkan Komentar