3 Perbedaan Antara Welas Asih dan Empati

Perbedaan welas asih dan empati. (Foto : Freepik)

Sukoharjonews.com – Welas asih dan empati adalah dua istilah terkait yang meski terkadang digunakan secara bergantian, memiliki arti yang berbeda. Empati adalah tentang menempatkan diri pada posisi orang lain sehingga kita dapat merasakan apa yang mungkin mereka rasakan dalam suatu situasi.

Dilansir dari Very Well Mind, Jum’at (4/8/2023), welas asih adalah tentang mengenali emosi seseorang dan ingin membantunya, berikut 3 perbedaan antara welas asih dan empati yang dapat membantu kamu menjalani hubungan dengan orang lain secara efektif.

Sifat Welas Asih vs Empati
Meskipun mereka terkait erat, empati dan welas asih tidak sama. Meskipun keduanya melibatkan respons terhadap emosi orang lain, keduanya memiliki fokus yang berbeda.

Empati ditandai dengan kesadaran akan pengalaman emosional orang lain dan upaya untuk merasakan emosi yang sama dari sudut pandang mereka. Welas asih ditandai dengan keinginan untuk mengambil tindakan untuk membantu orang lain. Meski mereka berbeda, welas asih dan empati memainkan peran penting dalam membentuk dan memelihara hubungan interpersonal.

Perbedaan Antara Welas Asih dan Empati
Perbedaan antara welas asih dan empati mencakup arti istilah tersebut, perasaan yang ditimbulkannya, dan perilaku yang ditimbulkannya. Di bawah ini merupakan perbedaan antara welas asih dan empati berdasarkan arti, respons emosional, dan efek yang ditimbulkan.

Arti
Empati melibatkan kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan orang lain. Itu berarti kamu dapat membayangkan diri kamu dalam situasi orang lain dan merasakan apa yang mereka rasakan. Sedangkan welas asih membangkitkan rasa simpati, perhatian, atau kasihan terhadap apa yang dialami orang lain.

Respons Emosional
Welas asih dan empati juga berbeda dalam jenis respons emosional yang ditimbulkannya. Di mana empati menciptakan pengertian, welas asih lebih cenderung menginspirasi perasaan prihatin, khawatir, atau simpati. Kamu mungkin peduli dengan situasi seseorang dan merasa tergerak untuk membantu mereka, tetapi itu tidak berarti kamu memahami apa yang mereka alami.

Namun, penting untuk dicatat bahwa empati dan welas asih sering terjadi bersamaan. Empati sering bertindak sebagai bahan bakar untuk welas asih. Dengan berempati kepada seseorang, kamu mungkin mengalami perasaan welas asih dan keinginan untuk membantu.

Efek yang Ditimbulkan
Welas asih cenderung didasarkan pada pengambilan tindakan, sedangkan empati berakar pada perasaan. Karena welas asih berbasis tindakan, orang cenderung merasa bahwa usaha mereka berguna. Meski penting, empati terkadang dapat berkontribusi pada perasaan kelelahan yang lebih besar.

Merasakan emosi orang lain secara terus-menerus kadang-kadang bisa membuat kewalahan dan karena itu mungkin tidak terkait dengan upaya untuk membantu, orang mungkin merasa tidak berdaya atau putus asa. Selain menimbulkan perasaan tertekan secara pribadi, empati terkadang dapat menyebabkan orang merasa bersalah atau terlibat dalam perilaku menghindar, termasuk menarik diri secara sosial.

Penelitian juga menemukan bahwa orang sering kali lebih cenderung berempati dengan orang yang berhubungan dengan mereka. Ini mungkin termasuk orang yang benar-benar mereka kenal atau bahkan yang mirip dengan mereka dalam beberapa hal. Di sisi lain, welas asih adalah sesuatu yang dapat diberikan orang kepada orang lain tanpa harus memiliki hubungan pribadi dengan situasi tersebut.

Contoh Welas Asih dan Empati
Di bawah ini merupakan contoh dari welas asih dan empati yang dapat mengilustrasikan beberapa perbedaan antara dua konsep tersebut.

Contoh welas asih:
-Menawarkan bantuan kepada orang lain.
-Menjadi sukarelawan untuk suatu tujuan.
-Mendengarkan dan bersabar dengan orang lain.
-Memaafkan orang lain.

Contoh empati:
-Mendengarkan orang lain secara aktif.
-Mampu merasakan emosi orang lain.
-Merasakan apa yang orang lain rasakan.

Welas asih dan empati dapat dianggap ada dalam spektrum bersama dengan simpati. Di mana simpati berfokus pada pikiran, empati menambah perasaan, dan welas asih meliputi pikiran, perasaan, dan tindakan. Kamu dapat mengubah empati menjadi welas asih dengan secara sadar mengubah perasaan kamu menjadi tindakan prososial, seperti membangun kesadaran diri, mengakui kesalahan, menerima penilaian orang lain, dan menumbuhkan pola pikir welas asih.(patrisia argi)

Patrisia Argi Satuti:
Tinggalkan Komentar