Sukoharjonews.com (Tawangsari) – Kondisi tebing Sungai Bengawan Solo di wilayah Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah, semakin mengkhawatirkan. Tanah pekarangan warga di wilayah tersebut terus terkikis digerus derasnya arus sungai terpanjang di Jawa tersebut.
Informasi yang dihimpun di lokasi, jarak rumah-rumah warga dengan bibir Sungai Bengawan Solo hanya tinggal antara 1-20 meter. Setidaknya ada 8rumah warga di Dalangan RT 02 RW 03 yang terancam hanyut di Sungai Bengawan Solo jika tidak segera ditanggulangi.
Ambrolnya tebing sungai tersebut juga mengancam jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan Sukoharjo-Tawangsari dan Bulu. Sumarjo(51) warga setempat, menginformasikan 9 rumah tersebut milik Wagiyem, Nasir, Abdul Aziz, Untari, Tarno Sirup, Ngadi, Sriyono dan Wardi Wiyono.
Bahkan sebagian warga terpaksa mengosongkan tempat tinggalnya karena bibir sungai semakin mendekati rumah. Salah satunya keluarga Wagiyem yang pindah ke sejak 2012 lalu. Rumah Wagiyem sendiri hanya tinggal berjarak satu meter dengan bibir sungai. Bahkan dinding dapur rumah permanen tersebut sudah retak karena tanahnya ambles.
“Longsornya semakin parah sejak 2012. Sungainya itu sudah pindah jalur, tanah di seberang (Tanjungjarak, Nguter) semakin tambah, tanah di sini habis tergerus sungai. Kalau tidak segera ditanggulangi, musim hujan tahun depan, rumah Bu Ngadiyem itu pasti sudah amblas,” katanya, Senin (19/3).
Sumarno menambahkan, sudah ada ribuan meter persegi tanah warga sudah amblas tergerus derasnya air Bengawan Solo. Rumah keluarga Untari yang dulu berjarak 50 meter dari bibir sungai kini hanya tinggal sekitar 10 meter. Dia mengaku tanahnya yang dulu seluas 400 meter persegi kini tinggal sekitar 30 meter persegi.
“Sertifikatnya ada, tapi tanahnya sudah tidak ada menjadi sungai,” ujarnya. Dia menambahkan, rumah milik Wardi Wiyono yang tidak jauh dari rumahnya sudah dikosongkan sejak beberapa tahun lalu. “Rumah Pak Wardi Wiyono dapurnya sudah amblas, Rumah induknya juga sudah hampir habis,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Dalangan, Bagyo Slameto, Bagyo menambahkan, selain mengikis pekarangan warga, jarak bibir sungai dengan jalan penghubung Kecamatan Tawangsari dan Kecamatan Bulu hanya sekitar 25 meter. Sebelumnya, jarak bibir sungai dengan jalan alternatif tersebut mencapai 100 meter.
“Ibaratnya sungai itu sudah pindah tempat. Bergeser sekitar 50 meter ke wilayah sini dan di seberang sana justru bertambah,” imbuhnya.
Warga berharap instansi terkait segera bertindak agar kondisi tidak semakin parah. Menurutnya, selama ini belum ada tindakan nyata meski sudah berkali-kali membuat laporan ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) selaku pengelola Sungai Bengawan Solo. “Warga berharap bisa segera ditanggulangi. Idealnya dibuat tanggul permanen atau paling tidak dengan batu beronjong agar tidak semakin parah,” katanya. (Sofarudin)
Facebook Comments